Awas! Hoaks Imbauan Anak NU Dilarang Sekolah di Muhammadiyah

Jum'at, 06 Maret 2020 | 12:58 WIB
Awas! Hoaks Imbauan Anak NU Dilarang Sekolah di Muhammadiyah
Hoaks warga NU dilarang sekolah di Muhammadiyah.[Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial diramaikan dengan beredarnya foto Haedar Nashir dengan tulisan yang memecah belah NU dan Muhammadiyah. Foto itu hoaks!

Dalam foto tersebut, terdapat pernyataan yang diklaim berasal dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Narasinya dibuat seolah-olah pernyataan Haedar Nashir. Isinya imbauan kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) agar tidak menyekolahkan anaknya di Sekolah Muhammadiyah.

Berikut tulisan lengkap dalam foto tersebut:

Baca Juga: Muhammadiyah Siapkan 15 Rumah Sakit Tangani Pasien Virus Corona

"Imbauan kepada warga NU, untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Muhammadiyah karena kami ingini menjaga kondusivitas dan aset milik kami. Tolong warga NU tepo seliro dan tahu diri -- Prof Dr Haidar Nasir, Ketua Umum PP Muhammadiyah."

Melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @HaedarNs, Haedar Nashir membantah pernyataan dan foto itu. Menurut dia, foto dan pernyataan itu adalah hoaks alias bohong.

Hoaks warga NU dilarang sekolah di Muhammadiyah.[Twitter]
Hoaks warga NU dilarang sekolah di Muhammadiyah.[Twitter]

Haedar mengatakan gambar dan pernyataan yang beredar di media sosial tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan alias hoaks.

"Gambar dan statement yang beredar di media sosial tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan (hoax)," cuit Haedar Nashir seperti dikutip Suara.com, Jumat (6/3/2020).

Dalam cuitannya, Haedar menuliskan selama ini seluruh badan di bawah Muhammadiyah diperuntukkan untuk semua golongan. Tidak terbatas suku, agama maupun kelompok tertentu.

Baca Juga: Ribut Ucapan Kepala BPIP, Ngabalin: Muhammadiyah, NU, MUI Tak Tabayyun

"Selama ini hadirnya lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial Muhammadiyah untuk semua kelompok dan golongan, tidak terbatas pada suku, agama, dan kelompok tertentu," kicau Haedar Nashir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI