Suara.com - Pintu masuk ke Indonesia dari Batam sempat diperketat karena wabah virus corona. Singapura menjadi negara yang terjangkit di Asia Tenggara.
Ada cerita, seorang warga negara Singapura positif virus corona setelah berkunjung ke Batam. Virus itu baru ketahuan bersarang di tubuhnya saat dia di Singapura.
Jejak warga Singapura ke Batam pun terendus saat ketahuan, dia sempat kontak langsung dengan sejumlah warga Indonesia di Batam.
Salah satunnya sopir ojek online. Dua orang driver ojek online yang berhubungan langsung dengan orang Singapura itu sempat kabur dari karantina. Namun kekinian mereka ditemukan. Mereka kini sudah menjalani karantina di Batam.
Baca Juga: Diisolasi Habis dari Korsel, 1 dari Anggota Keluarga Suspect Corona Membaik
Keduanya sempat kabur dan menghilang dikarantina dengan alasan ekonomi. Namun petugas Dinas Kesehatan Kota Batam akhirnya berhasil menarik keduanya ke lokasi karantina.
“Driver ojol yang satunya sudah masuk dari kemarin, sedangkan yang satu lagi sudah masuk juga, dijemput hari ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi kepada Batamnews.
Keduanya memang sempat melakukan kontak dengan salah satu pasien yang positif terjangkit virus corona. Pasien itu kini dirawat di Singapura. WN Singapura ini berinisial VP, dan merupakan kasus 103 di negara asalnya yang memiliki riwayat perjalanan ke Batam.
Selama berada di Batam pada tanggal 20-23 Februari 2020, VP melakukan kontak erat dengan sopir dan asisten rumah tangga (ART). Setelah itu, otoritas kesehatan Batam menelusuri siapa saja yang melakukan kontak dengan sopir dan ART dari VP tersebut.
Hasilnya sopir berinisial P, melakukan kontak erat dengan istri dan kedua anaknya. Sementara ART berinisial CSS melakukan kontak erat dengan 10 orang, termasuk di antaranya dua orang driver ojek online.
Baca Juga: Akhirnya! Driver Ojek Online Suspect Corona di Batam Ditemukan
“Sopir dan 3 anggota keluarganya dikarantina di rumah. Sedangkan ART dan orang melakukan kontak dengannya dikarantina di Asrama Haji,” kata Didi.
Namun dalam penelusuruan tersebut, driver ojek online yang melakukan kontak dengan CSS sempat mengalami kendala untuk menjalani masa karantina. Akibatnya driver ojol tersebut terlambat untuk dikarantina, selang beberapa hari dengan yang lain. Didi memastikan secara keseluruhan mereka sudah dikarantina.