Menurutnya, selama ini masih banyak tempat publik, gedung pemerintahan dan lainnya yang belum ramah difabel.
"Kami juga minta disediakan coworking space yang dapat diakses para penyandang disabilitas. Kami juga meminta pemerintah menggelar banyak pelatihan bahasa isyarat kepada masyarakat luas agar komunikasi menjadi lebih mudah," ucapnya.
Satu-persatu usulan itu ditampung Ganjar dan langsung ditanggapi. Ia pun langsung memerintahkan dinas terkait untuk mewujudkan usulan itu.
"Dinas sosial langsung saya perintahkan untuk membuat kartu khusus disabilitas. Semua bupati dan wali kota harus peduli penyandang disabilitas saat melakukan pembangunan fasilitas umum, Disnakertrans tindaklanjuti soal pembuatan coworking space," kata Ganjar.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Banjir Pesanan Kaus Gubernur Garis Lucu
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, yang hadir dalam acara Musrenbangwil itu, menyatakan terkesan dengan konsep "No One Left Behind", yang diusung Ganjar dalam pembangunan.
"Musrenbangwil sangat bagus, mendengarkan semua pihak. Bahkan tadi yang tuna rungu dan tuna netra diberi kesempatan dan didengarkan. Ini keren menurut saya," kata dia.
Fikri berharap, yang dilakukan ini bisa ditiru oleh kepala daerah lainnya. Selain itu, kepada para anggota DPR, baik pusat maupun daerah, diharapkan bisa mendorong hal ini.
"Legislatif juga jangan hanya mengusulkan, tapi ikut dalam acara semacam ini supaya bisa mendengarkan suara dari masyarakat," tutupnya.
Baca Juga: Gaya Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo Main Tik Tok