Usianya Nyaris 40 Tahun, Buku 'Peramal' Corona Sejak 1981 Ludes Diserbu

Jum'at, 06 Maret 2020 | 08:50 WIB
Usianya Nyaris 40 Tahun, Buku 'Peramal' Corona Sejak 1981 Ludes Diserbu
Buku fiksi The Eyes of Darkness karya Dean Koontz yang diklaim meramal adanya virus corona Covid-19. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buku novel thriller The Eyes of Darkness karya Dean Koontz tahun 1981 mendadak laris manis di pasaran alias menjadi bestseller menyusul merebaknya virus Corona atau Covid-19.

Penggemar Koontz meyakini buku, yang mendeskripsikan sebuah virus bernama 'Wuhan-400', tersebut meramalkan wabah virus Corona. Terlebih, virus itu berasal dari Wuhan, China.

Di peringkat situs Amazon, buku Koontz paling banyak terjual ke-tiga dalam sepekan. Posisinya di belakang buku Whisper Man karya Alex North dan Mirror and the Light besutan Hilary Mantel. Padahal, usia bukunya hampir 40 tahun lho!

Dalam The Eyes Of Darkness, Wuhan-400 disebut sebagai virus bioweapon dengan tingkat kematian 100 persen dalam waktu 12 jam. Tokoh-tokoh itu menjelaskan orang China akan menggunakannya untuk menghapus kota atau negara tanpa perlu dekontaminasi dengan biaya mahal.

Baca Juga: Stop Panic Buying Imbas Corona! 3 Ancaman Ini Bakal Timbul

Salah satu karakter dalam novel mengatakan: "Mereka menyebut barang-barang Wuhan-400 karena dikembangkan di laboratorium RDNA mereka di luar kota Wuhan."

Adalah warganet pengguna Twitter Nick Hinton, yang kali pertama mengunggah hasil tangkapan layar dari novel Koontz. Dia menulis, "Novel Dean Koontz pada 1981 meramalkan virus corona!"

Tapi benarkah buku itu meramalkan kedatangan virus Corona?

Berdasarkan penelusuran kantor berita Reuters diketahui bahwa memang benar Koontz menulis soal virus bernama Wuhan 400 dalam novelnya dan mengacu pada kota Wuhan, tempat muasal virus corona Covid-19.

Tetapi yang digarisbawahi adalah penyakit dalam buku fiksi itu berbeda dari yang terjadi di dunia nyata.

Baca Juga: 5 Hari Sembuh, Pasien Corona Covid-19 Meninggal Karena Sumbatan Pernapasan

Dalam bukunya Koontz menyebut bahwa Wuhan 400 adalah "sebuah senjata biologis baru China dalam satu dekade". Ia juga menulis bahwa virus itu dibuat oleh laboratorium di luar kota Wuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI