Pemprov DKI Jual Masker Rp 300 Ribu per Kotak, PSI: Kok Malah Cari Untung?

Kamis, 05 Maret 2020 | 09:34 WIB
Pemprov DKI Jual Masker Rp 300 Ribu per Kotak, PSI: Kok Malah Cari Untung?
Penjual masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (05/02). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara PSI Sigit Widodo mengkritik kebijakan Pemprov DKI Jakarta ikut menjual masker dengan harga mahal yakni Rp 300 ribu per kotak. Sigit menduga Pemprov DKI sengaja mencari keuntungan di tengah wabah virus corona baru COVID-19 yang mulai masuk ke Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Sigit melalui akun Twitter miliknya @sigitwid. Ia mempertanyakan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang mengizinkan anak buahnya menjual masker dengan harga mahal.

"Kok malah dijual mahal, pak @aniesbaswedan?" kata Sigit seperti dikutip Suara.com, Kamis (5/3/2020).

Sigit membandingkan kebijakan yang dilahirkan oleh Anies tersebut dengan Kimia Farma milik BUMN yang menjual masker seharga Rp 2.000 untuk warga Indonesia. Ia curiga Pemprov DKI sengaja memanfaatkan situasi yang ada dengan mencari keuntungan di balik penjualan masker.

Baca Juga: Polisi Periksa Bos Perusahaan Terduga Penimbun Masker di Batam

PSI kritik Pemprov DKI jual masker mahal (Twitter/sigitiwid)
PSI kritik Pemprov DKI jual masker mahal (Twitter/sigitiwid)

"Pak @aniesbaswedan, kenapa Pemprov @DKIJakarta tidak melakukan hal yang sama seperti @kimiafarmacare, malah cari keuntungan dari masuknya corona virus ke Indonesia?" ungkap Sigit.

Menurut Sigit, seharusnya Pemprov DKI menyediakan masker gratis bagi warganya. Bukan justru ikut menjadikan masker sebagai barang dagangan dengan harga yang sama seperti di pasaran.

Padahal, harga masker normalnya hanyalah sebesar RP 30 ribu. Sementara, Pemprov DKI menjual masker tersebut seharga Rp 300 ribu, sama seperti harga yang beredar di pasaran.

"Seharusnya Pemprov @DKIJakarta menyediakan masker gratis, atau setidaknya menjual dengan harga murah," tuturnya.

PSI kritik Pemprov DKI jual masker mahal (Twitter/sigitiwid)
PSI kritik Pemprov DKI jual masker mahal (Twitter/sigitiwid)

Anies Stok 1.450 Kotak Masker

Baca Juga: Wabah Corona: Malaysia Tutup Sistem Autogate di Seluruh Pintu Masuk Negara

Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya telah memiliki stok sebanyak 1.450 kotak masker. Masker tersebut sengaja dibeli oleh Pemprov DKI untuk kemudian dijual kembali ke masyarakat.

Manajer Bidang Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza mengatakan harga jual masker naik dari harga normal Rp 30 ribu per kotak menjadi Rp 300 ribu per kotaknya.

Ia berdalih stok masker di pasaran mulai mengalami kelangkaan, sehingga Pasar Jaya terpaksa menaikkan harga masker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI