2.000 Warga Jakarta Telepon Hotline Virus Corona, Kebanyakan Flu Biasa

Rabu, 04 Maret 2020 | 18:48 WIB
2.000 Warga Jakarta Telepon Hotline Virus Corona, Kebanyakan Flu Biasa
Hotline Virus Corona
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak Indonesia dinyatakan memunyai kasus pasien positif virus corona Covid-19, Senin (2/3) awal pekan ini, warga DKI Jakarta yang melapor merasakan indikasi terjangkit virus itu meningkat tajam.

Bahkan, Pemprov DKI Jakarta mencatat ada lebih dari 2000 orang yang menghubungi nomor telepon layanan informasi terkait virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, laporan orang-orang yang merasa terjangkit virus corona tersebut masuk ke Tim Sigap Covid-19 yang dibentuk 27 Februari 2020. Tim ini menerima berbagai aduan warga DKI terkait adanya dugaan penularan virus.

“Sejak awal tim dibentuk hingga kekinian, sudah ada  2 ribuan orang yang mengadu,” kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Baca Juga: 2 Band Batal Tampil karena Corona, Hammersonic 2020 Ditunda?

Asisten Kesra DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan, jumlah pelaporan secara signifikan naik sejak pemerintah mengumumkan dua  WNI positif terinfeksi virus corona. Namun ia menyebut kebanyakan pelapor hanya panik.

Sebab, setelah ditindaklanjutkan, para pelapor ternyata hanya mengalami batuk pilek biasa, tak ada gejala mengarah ke virus corona.

"Karena ada orang yang telepon itu kadang-kadang karena panik, bingung, padahal sebetulnya hanya batuk pilek biasa,” kata Catur.

Ia menganggap peningkatan pelaporan ini adalah hal wajar. Pasalnya masuknya virus corona ke Indonesia memunculkan ketakutan bagi masyarakat.

“Karena ini kan persoalan psikologis. Soal ketakutan, panik," jelasnya.

Baca Juga: Rich Brian Ditunda karena Corona, Izin Konser Slipknot Masih Dikaji Pemprov

Sebelumnya, jumlah warga DKI Jakarta yang terduga terjangkit corona semakin bertambah. Dari 1 Januari hingga Rabu (4/3/2020), 279 orang telah dinyatakan sebagai suspect virus mematikan dari China itu.

REKOMENDASI

TERKINI