Total Penumpang Kapal di Batam yang Angkut WN Singapura Positif Corona

Rabu, 04 Maret 2020 | 12:05 WIB
Total Penumpang Kapal di Batam yang Angkut WN Singapura Positif Corona
Ilustrasi. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Kota Batam, Achmad Farchanny mengatakan, pihaknya masih menelusuri penumpang lain yang satu kapal dengan Warga Negara (WN) Singapura berinisial VP yang positif virus Corona COVID-19.

Dari data manifest, total ada sebanyak 108 penumpang berada di kapal tersebut. Jumlahnya terdiri dari 26 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dan 82 orang Warga Negara Asing (WNA).

"Yang penumpang dalam negeri sedang kami tabulasi, kami pisahkan yang WNI dengan yang WNA," kata Ahmad seperti diwartakan Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, kemarin.

Untuk yang WNI, Achmad menyampaikan sudah ada beberapa yang telah dihubungi. Namun terkait jumlah WNI yang sudah dihubungi, Achmad belum dapat menyebutkan.

Baca Juga: WeChat Menyensor Kata Kunci Terkait Virus Corona dan Begini Cara Kerjanya

"Sudah ada beberapa kami beritahu," katanya.

Sementara untuk WNA, Achmad mengakui jumlahnya lebih banyak dari WNI. Selanjutnya yang WNA, pihaknya akan memberikan notifikasi ke kementrian kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).

"Nanti Kemenkes yang akan memberikan notifikasi ke pemerintah Singapura untuk ditindaklanjuti, proses ini jalan terus," ucap Achmad.

Saat ini ada 12 orang anak buah kapal (ABK) yang sedang menjalani proses karantina karena diduga melakukan kontak langsung dengan WNA yang terpapar virus tersebut.

"Kalau untuk ABK alhamdulilah sudah semua, jumlahnya 12 orang," kata dia.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Tes Sederhana Virus Corona Dalam 10 Detik?

Achmad mengatakan 12 orang ABK tersebut saat ini kondisinya terpantau sehat. Mereka dikarantina di kapal yang juga ditumpangi VP saat ke Batam, begitupun sebaliknya saat kembali ke Singapura.

Tempat karantina ini kata Achmad merupakan permintaan dari para ABK tersebut.
"Kondisi kapal sedang merapat," kata Achmad.

Achmad juga menambahkan sampel swab dari masing-masing 12 orang ABK ini sudah diambil oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam. Sampel tersebut telah dikirim ke Litbangkes di Jakarta.

Sementara itu ada dua kapal yang dijadikan tempat karantina, masing-masing diisi oleh 6 ABK. Achmad mengatakan tidak masalah tempat karantina dipilih sendiri, namun yang penting akses petugas tidak sulit.

"Supaya bisa kontrol dan pantau kesehatan mereka, selain itu yang paling penting tidak boleh akses dengan orang luar," kata dia.

Permintaan lokasi karantina ini kata Achmad dipenuhi, supaya tidak menimbulkan guncangan baru. Sehingga pada prosesnya memang dilakukan sewajarnya.

"Agar tidak menimbulkan kepanikan baru," kata Achmad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI