Tempat karantina ini kata Achmad merupakan permintaan dari para ABK tersebut.
"Kondisi kapal sedang merapat," kata Achmad.
Achmad juga menambahkan sampel swab dari masing-masing 12 orang ABK ini sudah diambil oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam. Sampel tersebut telah dikirim ke Litbangkes di Jakarta.
Sementara itu ada dua kapal yang dijadikan tempat karantina, masing-masing diisi oleh 6 ABK. Achmad mengatakan tidak masalah tempat karantina dipilih sendiri, namun yang penting akses petugas tidak sulit.
"Supaya bisa kontrol dan pantau kesehatan mereka, selain itu yang paling penting tidak boleh akses dengan orang luar," kata dia.
Permintaan lokasi karantina ini kata Achmad dipenuhi, supaya tidak menimbulkan guncangan baru. Sehingga pada prosesnya memang dilakukan sewajarnya.
"Agar tidak menimbulkan kepanikan baru," kata Achmad.