Suara.com - Firni, tetangga dari warga Depok yang positif virus corona (COVID-19), menceritakan kepanikan yang terjadi di wilayah perumahannya. Ia mengatakan bahwa ojek online dan pedagang sayur sampai takut untuk ke sana.
Namun Firni menegaskan bahwa pemberitaan yang heboh justru membuat warga sekitar dan di luar komplek ikut takut.
Hal ini disampaikan Firni ketika hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club bertajuk "Ketika Corona Sudah Sampai di Indonesia" yang tayang pada Selasa (3/3/2020) malam.
Firni merupakan "alumni" dari karantina di Natuna. Ia bersama suaminya dievakuasi dari Wuhan oleh pemerintah.
Baca Juga: Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso
"Sebelumnya saya ikut suami tinggal di Wuhan. Saya termasuk salah satu alumni dari Natuna. Selama ini saya tinggal di Indonesia, di rumah kakak saya, yang kebetulan alamatnya di Studio Alam Indah, satu kompleks dengan dua orang terkena virus," ujar Firni.
Secara pribadi, Firni mengaku kaget karena kebetulan tetangganya ada yang terjangkit virus corona. Ia mengaku awalnya tidak kenal sama sekali dengan dua orang tersebut.
"Kami disini tidak kenal sama sekali dengan korban, tidak pernah kontak, karena itu sebenarnya rumah kakak," ungkapnya.
Firni menjelaskan kepanikan warga sekitar dipicu oleh pemberitaan yang luar biasa heboh. Apalagi di hari yang sama, kediaman pasien langsung didatangi banyak wartawan, polisi dan tim kesehatan.
"Otomatis warga di kompleks juga takut. Per hari ini saya dengar, ada beberapa warga yang anaknya tidak sekolah karena takut. Ada beberapa yang tidak kerja dan mengungsi," ungkap Firni.
Baca Juga: Hits: Masker Bedah Rp 15 Juta, Nenek 98 Tahun Sembuh dari Corona Covid-19
"Ada juga saya dengar, untuk ojol, ojek online, beberapa pedagang sayur yang biasa datang, mereka juga takut," tambah Firni.
Firni menegaskan bahwa sebenarnya yang membuat takut warga adalah berita heboh terkait tetangganya yang terkena virus.
"Sebenarnya, berita hebohnya ini yang bikin kita jadi takut sendiri. Orang luar jadi berpikirnya kompleks ini jadi rata kena virus semua," ujarnya.
Ia berharap agar sosialisasi dari pihak-pihak berwajib lebih ditingkatkan agar kepanikan tidak terjadi terus menerus.
Senada dengan harapan istrinya, Dody Setiawan juga meminta pemerintah untuk berupaya menenangkan kepanikan yang terjadi.
"Wajar masyarakat di sekitar tempat korban panik, mengingat mereka melihat berita sebelumnya yang terjadi di Wuhan, waktu kami juga ada di sana," kata Dody.
"Tapi yang perlu ditekankan, effort dari pemerintah untuk meyakinkan masyarakat di sekitar Studio Alam khususnya untuk tenang mengendalikan diri. Berusaha meyakinkan lagi bahwa semuanya akan baik-baik saja tapi tetap waspada," Dody menambahkan.
Bantahan Anis Hidayah
Namun demikian, saat dikonfirmasi Suara.com, pernyataan narasumber yang didatangkan di acara tersebut dibantah keras oleh aktivis hak asasi manusia (HAM) pendiri Migrant Care Anis Hidayah yang merupakan warga Perumahan Studio Alam Indah. Berikut isi bantahan yang ditulis langsung oleh Anis Hidayah.
Menyesalkan TV One
Tadi malam ILC TV One membahas tentang corona. Menghadirkan mba F yang katanya warga perumahan kami, studio alam indah. Yang bersangkutan bukan warga kami, hanya berkunjung ke rumah kakaknya di perumahan kami.
Kami memang diundang ke ILC, tetapi kami tidak bersedia datang. Tapi mengapa TV one memaksakan menghadirkan orang yang bukan warga kami dan diklaim sebagai warga kami? Apalagi info yang disampaikan tidak sesuai dengan realitas.
Katanya tukang sayur tidak berani lagi masuk ke perumahan kami, itu tidak benar, kemarin pagi ada tukang sayur yang masuk. Katanya mba F tidak kenal dengan pasien, ya iyalah dia hanya berkunjung ke perumahan kami.
Untuk diketahui ya, pasien itu warga senior di perumahan kami, terhormat, beliau dosen, seorang penari Jawa profesional yang prestasinya mendunia, menerima banyak penghargaan internasional. Tetapi beliau tetap membumi, ramah kepada semua warga, bergaul dan peduli sama kami.
Kami sering olah raga bersama, bertanam organik bersama, diskusi dan lain-lain. So, stop penghakimi pasien. Stop menyebarkan foto-foto pasien. Kita doakan bersama semoga kedua pasien segera sembuh dan kembali beraktifitas dan berkumpul dengan kami lagi.
Untuk TV One, kami menyesalkan attitude Anda. Sebagai media mestinya mengedukasi masyarakat dengan informasi yang akurat. Kami warga perumahan akan melaporkan ke dewan pers. Dan mohon berhentilah siaran langsung terus menerus di perumahan kami. Cukup!!!!
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.