YLKI Minta Produsen Tak Ugal-ugalan Hingga Picu Harga Masker Naik

Senin, 02 Maret 2020 | 17:44 WIB
YLKI Minta Produsen Tak Ugal-ugalan Hingga Picu Harga Masker Naik
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta produsen serta pedagang tak sembarangan dalam membandrol harga masker seiring kasus Virus Corona yang positif menjangkit dua WNI yang berdomisili di Kota Depok, Jawa Barat.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Untuk kalangan produsen, YLKI meminta untuk tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Jangan mengeskploitasi masyarakat dengan harga yang gila-gilaan. Mengambil untung secara ugal-ugalan, apalagi di tengah kesulitan, adalah tindakan amoral," kata Tulus dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Senin (2/3/2020).

Tulus juga meminta masyarakat tetap tenang dalam menghadapi situasi menyusul dua WNI positif terjangkit Corona. Sebab, kata dia, kepanikan masyarakat justru berpotensi terhadap kenaikan harga barang, terutama masker yang kini marak dicari konsumen.

Baca Juga: Lindungi Keluarga dari Corona, Warga Tak Soalkan Tingginya Harga Masker

"YLKI meminta masyarakat untuk waspada dan hati-hati. Namun masyarakat tak perlu panik dalam menyikapi dan memberikan respon terkait Virus Corona tersebut. Apalagi dalam hal menggunakan masker dan handsanitazer. Sebab kepanikan hanya akan mempersulit diri, dan memicu kedua harga produk tersebut melambung tinggi," ujar Tulus.

YLKI sekaligus mengimbau pemerintah agar dapat memberikan penanganan terhadap masyarakat yang terpapar atau berpotensi terpapar Virus Corona.

"Jangan sampai kejadian ini akan meluas seperti di beberapa negara. YLKI meminta pemerintah agar kasus Virus Corona, menjadi momen untuk mengajak masyarakat melakukan tindakan promotif preventif, untuk mengutamakan hidup sehat. Bukan hanya meminta masyarakat sekadar cuci tangan dengan sabun, tapi juga tidak merokok," tutur Tulus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI