Suara.com - Pengumuman dari Presiden Jokowi tentang dua warga Indonesia positif terjangkit virus corona alias COVID-19 mengejutkan banyak pihak. Tak terkecuali Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.
Roy memuji kejujuran Kementerian Kesehatan yang mengumumkan pasien positif virus corona di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Roy dalam unggahan di akun Twitter pribadinya, @KRMTRoySuryo2, pada Senin (2/3/2020).
"Meski disinyalir indikasinya sudah ada, namun kejujuran Kemenkes & Presiden Jokowi bisa diapreasiasi. Perlu diimbangi peningkatan kewaspadaan semua wilayah +62 (Indonesia)," cuit Roy.
Baca Juga: LIVE: Keterangan Menkes Terawan soal Indonesia Positif Corona Covid-19
Selain itu, politisi Demokrat juga menyindir adanya anggaran milyaran untuk membayar influencer.
Anggaran tersebut rencananya dipakai untuk mendongkrak sektor pariwisata yang merosot akibat imbas virus corona.
"Satu lagi, jangan malah mau mengejar devisa pariwisata, apalagi dengan uang rakyat Rp72 M untuk bayar influencer-influencer itu," kata Roy.
Dalam unggahan tersebut, Roy juga memperlihatkan tangkapan layar dari beberapa berita yang melaporkan WNI positif virus corona di Indonesia.
Dua WNI Positif Virus Corona
Baca Juga: Corona Masuk Indonesia, BI Siapkan 5 Kebijakan Stabilisasi Pasar Keuangan
Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa sudah ada dua warga yang sudah terpapar virus corona atau COVID-19.
"Seorang ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Kami cek pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan dua orang tersebut terjangkit virus corona dari WNA asal Jepang yang sedang berkunjung ke Indonesia.
Jokowi menuturkan berdasarkan laporan Menkes, WNA asal Jepang tersebut kata Jokowi sudah terjangkit virus corona.
Dua pasien merupakan warga Depok, Jawa Barat saat ini diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kekinian, sebanyak 39 warga di Jakarta yang diduga terjangkit virus corona juga diawasi oleh pemerintah, seperti disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pengawasan sendiri berbeda dengan pemantauan. Warga yang dalam status pengawasan mengalami sakit yang mirip gejala terjangkit Corona.
"Pasien dalam (status) pengawasan, ada jumlahnya 39 orang yang saat ini masih dalam pengawasan," ujar Anies, Senin (2/3/2020).
Anies menuturkan, 39 orang itu dirawat di tiga rumah sakit rujukan untuk merawat pasien corona di Jakarta. Jumlahnya bertambah sejak Minggu (1/2/2020).
"Pemprov DKI Jakarta melakukan semua yang bisa kita kerjakan untuk melindungi warganya," jelas Anies.