"Karena selama ini rezim yang pro pada China merasa nyaman dengan adanya China yang setiap saat bisa membantu. Kalau kata Luhut Binsar Panjaitan: 'gampang nanti kalau BPJS runtuh saya panggil asuransi China langsung selesai' kata Luhut," ujarnya
Ia menambahkan,"Ini rezim ketika kena kasus coronavirus, dimana China itu hancur ekonominya sekarang, rezim ini gak punya penolong lagi".
Berbagai barang yang didatangkan dari China ke Indonesia menjadi alasan Syahganda untuk menguatkan argumennya. Ia berpendapat, angka impor dari China yang tinggi akan berpengaruh pada Indonesia ketika Tiongkok tidak berdaya.
"Kita impor 45 miliar dollar dari China per tahun, 24 miliar dollar ekspor. Ini mempengaruhi semua, barang-barang sekarang orang sudah senang handphone, semua handphone dari sana, sparepart mobil, ini nanti kena tiga bulan lagi," katanya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Surabaya 2 Maret 2020, Hujan Petir Siang Ini
"Cita-cita Jokowi yang selama ini aneh-aneh pindahin ibukota, mau ini itu, terjebak pada fakta dimana dia tidak bisa mendanai rezimnya, dan itu menurut saya, tiga atau enam bulan lagi terasa, enggak tahu jatuh atau enggak, tapi saya berdoa jatuh," imbuhnya.