Alasan Alat Mahal, WNI dari Wuhan Tak Dites Virus Corona dan 4 Berita Heboh

Senin, 02 Maret 2020 | 07:17 WIB
Alasan Alat Mahal, WNI dari Wuhan Tak Dites Virus Corona dan 4 Berita Heboh
Petugas medis beda memasuki ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (18/2). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 238 WNI dari Kota Wuhan, China telah kembali ke kediaman mereka masing-masing di Indonesia. Namun, tak satupun dari mereka dites virus corona selama masa karantina. Alasannya karena alat tes virus corona mahal.

Selain itu, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengaku siap memasang badan memberikan pembelaan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Ia menilai saat ini Anies telah dizalimi.

Selain dua berita tersebut, Suara.com merangkum berita heboh lainnya sepanjang Minggu (1/3/2020).

  • Terungkap, 238 WNI dari Wuhan Tak Dites Virus Corona, Alatnya Mahal
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi 238 mahasiswa Indonesia dari Wuhan, China dari pusat penyebaran tiba di Indonesia. Namun mereka dipulangkan ke rumah masing-masing tanpa menjalani pemeriksaan virus corona. Alasannya alat tes yang mahal.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Jackie Chan Terjangkit Virus Corona hingga Dikarantina?

Dialihbahasakan dari The Economist, Minggu (1/3/2020), para WNI yang telah dievakuasi dari Wuhan menjalani karantina di Natuna selama dua pekan. Selama itu pula mereka tidak dites virus corona.

Baca selengkapnya

  • Tagar #TangkapFahiraIdris Trending, Ini Klarifikasi Fahira
Fahira Idris [dok. Fahira Idris]
Fahira Idris [dok. Fahira Idris]

Anggota DPD RI Fahira Idris kembali menjadi perbincangan warganet di media sosial. Cuitannya membuat netizen bereaksi dan meramaikan tagar #TangkapFahiraIdris.

Pantauan Suara.com, tagar #TangkapFahiraIdris masuk dalam trending topik di Twitter pada Minggu (1/3/2020) pagi.

Baca selengkapnya

Baca Juga: Perahu Terbalik di Sungai Brantas, Anggota TNI dan Pacarnya Belum Ditemukan

  • Heboh Foto Anies Berendam di Air Sampah, Rektor UIC Pasang Badan Siap Bela
Foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terendam air dan sampah beredar viral di media-media sosial, Kamis (27/2/2020). Potret itu lantas disebut palsu atau hoaks. [Twitter]
Foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terendam air dan sampah beredar viral di media-media sosial, Kamis (27/2/2020). Potret itu lantas disebut palsu atau hoaks. [Twitter]

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengaku siap memasang badan memberikan pembelaan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Ia menilai saat ini Anies telah dizalimi.

Belum lama ini beredar foto hasil editan yang menampilkan Anies sedang berendam di dalam air penuh sampah. Dalam foto tersebut hanya terlihat separuh bagian kepala Anies saja.

Baca selengkapnya

  • Kerusuhan Berdarah India, Zakir Naik Serukan Ulama Dunia Jihad
Ulama asal India, Zakir Naik di Jakarta, Jumat (31/3/2017). [suara.com/Oke Atmaja]
Ulama asal India, Zakir Naik di Jakarta, Jumat (31/3/2017). [suara.com/Oke Atmaja]

Protes menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan yang berujung pada tindakan rasisme di India menuai perhatian pengkhotbah Zakir Naik. Pengkhotbah asal India tersebut menyerukan para ulama di dunia untuk berjihad.

Seruan tersebut disampaikan Zakir Naik melalui unggahan di akun Facebook pribadinya belum lama ini. Ia menilai umat muslim tak boleh berdiam diri melihat saudaranya tewas akibat kerusuhan tersebut.

Baca selengkapnya

  • Ditangkap di Sekolahnya, Pelajar Perkosa Mayat PNS saat Bobol Rumah
AKD menjadi tersangka kasus pencurian sekaligus pembunuhan terhadp wanita paruh baya. (Kabarpapua.com).
AKD menjadi tersangka kasus pencurian sekaligus pembunuhan terhadp wanita paruh baya. (Kabarpapua.com).

Polisi berhasil menangkap seorang pelajar berinisal AKD (16) lantaran terlibat kasus pencurian sekaligus pembunuhan terhadap Rita Pasau, wanita paruh baya yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di Jayapura, Papua.

Bahkan, remaja itu sempat memerkosa korban setelah tewas akibat dicekik.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI