Sopir Tewas Dituduh Tabrak Babi, DPRD Dogiyai Minta Maaf

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 02 Maret 2020 | 06:54 WIB
Sopir Tewas Dituduh Tabrak Babi, DPRD Dogiyai Minta Maaf
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dogiyai Markus Mote. (ANTARA /HO-Humas Polda Papua)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dogiyai Markus Mote menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya, Yus Yunus merupakan korban penganiayaan terkait kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Minggu (23/02) di Kampung Ekimani, Distrik Kamu Utara, Kabupaten Dogiyai, Papua.

Diketahui, Yus Yunus yang bekerja sebagai sopir tewas dianiaya warga yang menuduhnya telah menabrak seekor babi.

"Secara pribadi, kelembagaan dan masyarakat Kabupaten Dogiyai, kami memohon maaf secara umum kepada warga Sulawesi Barat dan khususnya kepada keluarga korban," katanya dalam keterangan tertulis sebagaimana dilansir Antara di Kota Jayapura, Papua, Minggu (1/3/2020).

Peristiwa nahas itu, kata dia, bukan mewakili tingkah laku orang Papua tetapi kejadian tersebut merupakan oknum pelaku yang melakukan tindak kriminal.

Baca Juga: Klarifikasi, Bupati Dogiyai Sebut Sopir Truk Tewas Bukan karena Tabrak Babi

"Kami telah hidup bersama dengan saudara-saudara kami yang dari luar Papua selama ini dengan baik tanpa membeda-bedakan suku, ras maupun agama," katanya.

Untuk itu, Markus meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku dan dalang dari kejadian tersebut.

"Pihak pemerintah daerah melalui aparat kampung menghadirkan para pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka yang telah menghilangkan nyawa manusia," katanya.

Markus juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan peristiwa itu dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.

"Kepada masyarakat Kabupaten Dogiyai kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak main hakim sendiri sampai mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, semua permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan kita harus mengetahui akar permasalahan," katanya.

Baca Juga: Sopir Tewas Dituduh Tabrak Babi, Polisi Temukan Belasan Batu dan Kayu

"Siapa yang salah dalam sebuah tindakan kriminal harus dihukum sesuai dengan aturan dan undang-undangan yang berlaku di NKRI. setiap agama tidak mengajarkan untuk kita saling membunuh karena kita hidup didunia ini untuk mencari kedamaian antara sesama umat manusia," katanya.

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI