Para penyerang itu, katanya, merusak saklar listrik dan, menjelang Maghrib, area itu menjadi gelap gulita.
"Tak lama setelah itu, api menyala di sekeliling kami, dan kami diserbu bom molotov dan tabung gas kecil, yang dilempar ke arah pertokoan dan rumah milik warga Muslim. Rumah warga Hindu aman," kata Nasreen.
"Kami tidak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi pada kami. Kesalahan kami hanyalah karena kami terlahir Muslim," lanjutnya.
Nasreen dan keluarga diselamatkan pada pukul 03:00 pagi, 12 jam setelah pengepungan itu dimulai, saat polisi, didampingi oleh pria Muslim dari Chaman Park dan Indira Vihar akhirnya tiba.
Baca Juga: Kerusuhan Berdarah India, Zakir Naik Serukan Ulama Dunia Jihad
"Kami lari untuk menyelamatkan nyawa, hanya dengan membawa pakaian. Kami bahkan tidak sempat mengenakan sepatu," kenang Nasreen pilu.
Kerusuhan Berdarah India, Zakir Naik Serukan Ulama Dunia Jihad
Protes menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan yang berujung pada tindakan rasisme di India menuai perhatian pengkhotbah Zakir Naik. Pengkhotbah asal India tersebut menyerukan para ulama di dunia untuk berjihad.
Seruan tersebut disampaikan Zakir Naik melalui unggahan di akun Facebook pribadinya belum lama ini. Ia menilai umat muslim tak boleh berdiam diri melihat saudaranya tewas akibat kerusuhan tersebut.
"Seruan tulus kepada para muslim di seluruh dunia untuk berbicara menentang penganiayaan terhadap saudara-saudari muslim kita di New Delhi, India," tulis Zakir Naik, seperti dikutip Suara.com, Sabtu (29/2/2020).
Baca Juga: Delhi Rusuh, Polisi India Ini Bertaruh Nyawa Selamatkan Banyak Keluarga
Zakir menyebutkan, ada lebih dari 30 muslim yang telah terbunuh dan lebih dari 250 orang lainnya terluka kebanyakan karena serangan peluru. Bahkan penyerang juga mengabaikan bayi dan menghancurkan rumah, toko dan tempat ibadah umat muslim.