Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada kader partai yang berada di Kalimantan Timur untuk mempersiapkan diri dengan adanya rencana kepindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara, Kaltim.
Hasto menyampaikan hal itu saat menutup Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PDIP Kaltim, Sabtu malam, seperti dikutip dalam siaran persnya.
Menurut Hasto, kader PDIP harus bangga dengan keputusan Presiden Jokowi yang juga kader partai, memindahkan ibu kota ke Penajam Utara.
"Kaltim akan menjadi sentral dalam dinamika politik nasional. Maka kami ingin, keputusan Presiden Jokowi ini menjadi momentum mengubah mentalitas terjajah menjadi semangat juang sebagai pemimpin di antara bangsa-bangsa seperti di zaman Bapak Bangsa Bung Karno," kata Hasto.
Baca Juga: Anies Copot Kadis Perumahan karena Rumah DP Rp 0 Tak Laku, Ini Kata PDIP
Dalam rangka itu, Hasto mengingatkan agar para kader partai di Kaltim mempersiapkan diri menghadapi keadaan ketika ibukota negara sudah di Kaltim.
Sebagai contoh, otomatis bila ibukota negara tak lagi di Jakarta, maka di Kaltim-lah pusat kegiatan menyangkut Indonesia, termasuk bila berhubungan dengan dunia internasional. Maka anak-anak Kaltim harus dipersiapkan untuk itu. Semisal soal kemampuan berbahasa Inggris.
"Kita harus siapkan anak-anak kita. Apalagi Kaltim akan jadi ibu kota negara. Maka harus siap menjadi bagian dari sebuah arena internasional," katanya.
Di sisi lain, anak-anak milenial di Kalimantan pun harus didorong menguasai ilmu-ilmu dasar seperti matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. "Kita harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan dan riset," imbuh pria asal Yogyakarta itu.
Lebih jauh, dari sisi kepartaian, Hasto menyatakan kader partai di Kaltim juga harus bekerja keras memenangkan setiap ajang politik di wilayah itu. Secara khusus Hasto meminta pimpinan partainya di Kaltim untuk bisa menjadi contoh kerja penggalangan.
Baca Juga: Muncul #4niesTipuWargaDKI, PDIP: karena Program Unggulannya Tidak Jitu
"Kader kita harus menyiapkan diri. Jangan sampai ibukota dicanangkan oleh kader kita (Jokowi), namun ketua DPRD-nya nanti bukan kader kita," kata Hasto.