Kabar ini langsung dibantah oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI, Dr drVivi Setiawaty MBiomed.
Ia memastikan, Indonesia sudah mampu dan memiliki alat pendeteksi novel corona virus sesuai standar yang ditetapkan WHO.
"Kami sudah memiliki, jadi WHO membuat list (peratalan pendeteksi) novel coronavirus, jadi sudah membuat ceklis yang bisa untuk memeriksa dan mendeteksi novel coronavirus ini. Dan sesuai dengan ceklist kita punya semuanya," ujar Vivi dalam konferensi pers di Gedung Sujudi, Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).
Meski kategori virus terbilang baru, Dr. Vivi mengakui alat itu juga baru dimiliki Indonesia akhir tahun 2019, sesaat sebelum virus asal Wuhan, China itu merajalela. Mengingat virus ini baru, jadi wajar jika alat atau pendeteksi baru diterima di Indonesia.
Baca Juga: Misterius, Lumpur Menyembur di Pesantren Purwodadi Jawa Tengah
Arab Saudi Setop Umrah karena Marak Corona, Indonesia Mau Negosiasi
Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara penerbitan visa ibadah umrah. Kebijakan itu diambil untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah Indonesia akan berupaya agar masyarakat Indonesia agar tetap bisa melaksanakan umrah. Upaya tersebut berupa negosiaisi secara halus tanpa terlalu memaksakan diri.
"Ya namanya juga berusaha demi untuk rakyat pasti kami melakukan upaya seperti itu. Tapi caranya juga kan halus," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (27/2/2020).
Sejurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Terawan juga menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi.
Baca Juga: Diancam Diperkosa, Syifa Hadju Didukung Rizky Nazar Lapor Polisi
Dia menyebut, pemerintah tetap berupaya menjalin negosiasi untuk menyikapi hal tersebut.