Makjleb! Irma Nasdem Kritik Soal Pompa Bukan Satu-satunya Solusi Banjir

Sabtu, 29 Februari 2020 | 16:08 WIB
Makjleb! Irma Nasdem Kritik Soal Pompa Bukan Satu-satunya Solusi Banjir
Sejumlah anak bermain saat banjir menggenangi Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020). [Antara/Sigid Kurniawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Irma Suryani Chaniago, politisi Partai Nasional Demokrat mengatakan bahwa pompa air bukan satu-satunya solusi mengatasi banjir. Ia juga menuntut tindakan yang nyata dari Gubernur Anies untuk mengatasi banjir.

Irma menyampaikan pendapat tersebut dalam acara Dua Sisi yang disiarkan TV One, Kamis (27/2/2020). Perempuan ini juga mengatakan bahwa sebagai gubernur Anies Baswedan tidak sepatutnya bersikap defensif dalam menghadapi persoalan seperti banjir.

"Gubernur jangan defense, terima semua masukan. Lakukan pekerjaan-pekerjaan yang memang menjadi tanggung jawabnya. Jangan lagi bicara soal narasi, komunikasi dengan banjir dan lain sebagainya. Tapi action yang kita butuhkan." jelas Irma.

Dia juga mengkritik bahwa pompa yang selama ini digunakan untuk mengatasi banjir bukanlah satu-satunya solusi.

Baca Juga: Warga Spring Garden Bekasi Jual Murah Rumah Mewah karena Kebanjiran

"Kalau sudah masuk rumah, mau dipompa kayak apapun orang kalinya penuh, mau dipompa ke mana?" kritik Irma.

Sementara itu, pada Desember lalu Anies menyebut bahwa Jakarta memiliki 478 pompa air yang tersebar di 176 lokasi. Jumlah tersebut belum termasuk 122 unit pompa portabel. Ia meyakinkan bahwa seluruh pompa itu akan berfungsi untuk mengantisipasi banjir. Namun, saat banjir melanda Jakarta awal Januari lalu, 76 pompa air mengalami kerusakan akibat terendam banjir.

Geisz Chalifah: Banjir Ini Lebih Banyak Politisasinya daripada Persoalannya

Ilustrasi Geisz Chalifah. (Suara.com/Iqbal Asaputro)
Ilustrasi Geisz Chalifah. (Suara.com/Iqbal Asaputro)

Komisaris Ancol, Geisz Chalifah mengatakan bahwa banjir di Jakarta lebih banyak unsur politisnya daripada masalah utama banjir itu sendiri.

Melansir dari acara Dua Sisi yang ditayangkan TV One pada Kamis (27/2/2020), Geisz menyayangkan pihak-pihak yang membandingkan kebijakan gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya dengan kebijakan gubernur sekarang, Anies Baswedan.

Baca Juga: Geger, Semburan Lumpur Setinggi 15 Meter Muncul di Purwodadi Jawa Tengah

Menurutnya, permasalahan yang dihadapi Anies Baswedan merupakan efek dari kejadian yang terjadi pada era gubernur-gubernur sebelumnya. Seperti pembangunan gedung yang tidak mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Ia menjelaskan bahwa tindakan yang sedang dilakukan Pemprov Jakarta saat ini adalah membangun kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya sumur resapan di setiap rumah.

"Jadi supaya masyarakat kita beradaptasi dengan air yang sekarang terjadi, maupun di masa yang akan datang."

Ia menyayangkan jika bencana banjir ini malah mencuri banyak perhatian dari segi politisnya daripada masalah utama banjirnya.

"Tetapi soal banjir ini memang lebih banyak politisasinya daripada persoalan banjirnya," ujar Komisaris Ancol tersebut.

Geisz, yang diundang sebagai aktivis sosial di acara tersebut, melanjutkan bahwa kebijakan yang dilakukan gubernur Jakarta sekarang lebih baik daripada gubernur sebelumnya. Ia menilainya dari data berupa 20 janji Anies yang telah dilaksanakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI