"Jadi itu bukan pesawat kepresidenan, memang presiden akan menghadiri Asean-US Special Summit di Amerika dan sekaligus presiden akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika," kata dia.
Pramono menjelaskan, jika Jokowi terbang menggunakan pesawat Kepresidenan yang sudah ada sebelumnya, maka harus transit sebanyak tiga kali. Selain itu, biaya perjalanan akan semakin membengkak lantaran harus mengiai bahan bakar berkali-kali.
"Apabila menggunakan pesawat Kepresidenan sekarang itu harus transit tiga kali. Berdasarkan pengalaman dulu dan tiap transit harus mengisi bahan bakar dan dihitung dan biayanya akhirnya lebih mahal dibandingkan menggunakan pesawat yang selama ini digunakan," jelas Pramono.
Selain mahal, Pramono menyebut Presiden akan lebih kelelahan lantaran harus tiga kali transit. Untuk itu, Jokowi meminta adanya perbandingan harga jika menyewa pesawat milik Garuda untuk penerbangan ke Amerika Serikat.
Baca Juga: Banjir Hingga Virus Corona Jadi Inspirasi Ariy Arka untuk Desain Busana
"Sudah lebih mahal, capek, yang diangkut juga terbatas maka diminta oleh Bapak Presiden membuat perbandingan bagaimana dengan jarak jauh ke Amerika itu menyewa Garuda, dan setelah dilakukan perbandingan biaya nya lebih murah sedikit," tutupnya.