Kerusuhan Berdarah India, Zakir Naik Serukan Ulama Dunia Jihad

Sabtu, 29 Februari 2020 | 11:07 WIB
Kerusuhan Berdarah India, Zakir Naik Serukan Ulama Dunia Jihad
Ulama asal India, Zakir Naik di Jakarta, Jumat (31/3/2017). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Para pemrotes membakar gambar Menteri Dalam Negeri India Amit Shah sebagai bentuk protes atas pengesahan UU Kewarganegaraan baru yang dinilai anti-Muslim. (Foto: AFP)
Para pemrotes membakar gambar Menteri Dalam Negeri India Amit Shah sebagai bentuk protes atas pengesahan UU Kewarganegaraan baru yang dinilai anti-Muslim. (Foto: AFP)

Kerusuhan di Delhi terjadi ketika sekelompok ultranasionalis Hindu menyerang peserta aksi damai yang menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan. Kelompok muslim India menyebut UU amandemen kewarganegaraan (CAA) yang disahkan Desember lalu, mendiskriminasi mereka dan bertentangan dengan etos sekuler negara tersebut.

Menyadur dari BBC, setidaknya 38 orang meninggal 200 terluka selama kericuhan yang berlangsung selama tiga hari tersebut.

Para perusuh mengamuk, membunuh, dan merusak properti. Pertokoan dijarah dan sebuah masjid di dekat ibu kota India habis dibakar.

Polisi Bertaruh Nyawa Selamatkan Banyak Keluarga

Baca Juga: Waspadai Virus Corona, Pemain Bayern Munich Dilarang Foto dengan Fans

Pengawas polisi di Uttar Pradesh, Neeraj Jadaun dianggap pahlawan setelah berani menyelamatkan banyak keluarga dalam kekerasan agama di Ibu Kota Delhi.

Dikutip dari BBC, Jadaun mengatakan sedang berpatroli di perbatasan pada saat kerusuhan mulai terjadi, Selasa (25/2). Dia melihat gerombolan 40-50 orang membakar kendaraan ketika salah satu dari mereka melompat ke sebuah rumah dengan membawa bom bensin.

Pada saat itu, Jadaun memutuskan untuk melintasi perbatasan negara bagian ke Delhi dan melanggar peraturan karena melintas perbatasan negara tanpa izin terlebih dahulu.

"Saya memilih untuk menyeberang perbatasan. Saya lari sendirian meski sadar akan bahaya dan fakta bahwa itu melanggar yurisdiksi," Katanya.

"Itu adalah 15 detik paling menakutkan dalam hidup saya. Syukurlah, tim mengikuti saya, dan senior saya juga mendukung saya ketika saya memberi tahu mereka," tambah Jadaun.

Baca Juga: Sehari, 427 Orang Terinfeksi Virus Corona di China

Menurut Jadaun, keputusannya tersebut cukup berisiko karena perusuh di Delhi memiliki senjata dan mereka jelas kalah jumlah. Meskipun Jadaun beserta timnya melepaskan tembakan, perusuh yang mulanya mundur malah berujung melempari batu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI