Suara.com - Pemerintah harus hadir di saat masyarakat yang mengalami bencana. Hal ini merupakan pesan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo, yang ditegaskan lagi oleh istri Menteri Sosial (Mensos), Grace Batubara. Hal ini ditunjukkan dengan mengunjungi korban banjir di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.
"Ini adalah rutinitas dari Kemensos begitu juga dengan OASE KIM (Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju), dimana kami mendapatkan amanah dari Bapak Presiden Joko Widodo, begitu juga dengan Ibu Iriana Joko Widodo, bahwa pemerintah harus hadir di setiap lini masyarakat yang mengalami bencana", ujar Grace, istri Mensos, Juliari Batubara, saat mengunjungi lokasi pengungsian di Rusun Embrio RW 04 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (28/2/2020).
Ia mengatakan, setiap terjadi bencana, dalam hal ini banjir, Kementerian Sosial (Kemensos) akan terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
"Kami dari Kemensos, begitu juga dengan OASE KIM, datang ke sini ingin memastikan bahwa walaupun mereka dalam keadaan sedang menghadapi bencana, mereka dalam keadaan baik, kebutuhan mereka bisa dipenuhi," kata perempuan, yang dikenal memiliki jiwa sosial tinggi ini.
Baca Juga: Kemensos Siap Capai Target Penurunan Angka Kemiskinan hingga 7 Persen
OASE KIM adalah organisasi bentukan Iriana dan Ibu Wakil Presiden, Mufidah Jusuf Kalla pada 27 Oktober 2014, yang beranggotakan para pendamping Menteri Kabinet Kerja, dimana Grace tergabung di dalamnya.
Dalam kunjungannya, ia didampingi istri Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Vinny Marliany. Grace menyapa dan berdialog dengan warga, termasuk anak-anak terdampak banjir di pengungsian.
Ia menghibur dan bermain tebak-tebakan bersama anak-anak. Sembari menyerahkan bantuan dan paket seragam sekolah, Grace juga memakaikan pakaian kepada seorang anak.
"Kita juga memberikan layanan psikososial buat anak-anak, karena di sini banyak sekali anak-anak yang terdampak. Kita membantu mereka supaya mereka bisa tetap ceria, tidak mengalami trauma dengan adanya banjir ini," kata Grace.
Ia mengatakan, mudah-mudahan kedatangannya bisa membantu, sedikit meringankan apa yang menjadi beban mereka.
Baca Juga: Mensos : Mahasiswa Berprestasi Diberi Kesempatan Berkarier di Kemensos
"Dalam hal ini, pemerintah pusat tetap terus bekerja supaya banjir ini bisa terselesaikan dengan cepat dan baik," jelasnya.
Bantuan yang diserahkan Kemensos senilai total Rp 520 juta untuk Provinsi DKI Jakarta. Sementara Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing sendiri memperoleh bantuan senilai total Rp 54 juta.
"Ada Rp 520 juta untuk DKI dan ada Rp 54 juta untuk yang di kelurahan sini, yang tadi sudah saya berikan langsung secara simbolis. Mudah-mudahan itu bisa membantu, bisa meringankan beban," ungkapnya.
Bantuan yang dimaksud terdiri dari 80 makanan paket A, B, C, D, 100 paket makanan anak, 100 paket lauk pauk, 1.000 bungkus mie instant, 20 paket family kit, 20 paket kids ware, 10 lembar tenda gulung, 20 unit kasur, 15 paket sandang, dan 30 lembar selimut.
Usai menyalurkan bantuan, dengan menumpang sepeda motor, Grace menyusuri Jalan Tipar Timur, Kampung Kandang untuk melihat secara langsung dampak banjir di daerah tersebut.
Setelah turun dari motor, Grace menghampiri sebuah rumah kontrakan yang dihuni oleh Nenek Asmiyati (64), yang masih tetap bertahan di rumahnya. Istri Mensos tersebut langsung menyerahkan bantuan makanan siap saji dan kasur.
"Semoga ibu tetap sehat dan banjir cepat surut dan bisa segera beraktifitas kembali, ibu tetap jaga kondisi ya," ujarnya.
Sepanjang awal tahun 2020, kawasan Semper Barat sudah mengalami 4 kali banjir. Pertama, awal tahun baru 1 Januari dan 24 Januari lalu.
Memasuki Februari, banjir kembali terjad,i pada 23. Meski sempat surut pada tanggal 24, air kembali menggenangi pemukiman dengan ketinggian bervariasi pada tanggal 25 hingga 27 Februari 2020 kemarin.
Kunjungi Permukiman Warga yang Terendam
Pada kesempatan yang sama, Grace mengunjungi permukiman warga yang masih terendam banjir sejak sepekan lalu di Kelurahan Marunda. Meski jalan menuju lokasi mengalami kemacetan yang cukup panjang, hal ini tak menyurutkan niat Grace.
"Tadi saya meninjau keadaan banjir di daerah sini, kemudian saya memberanikan diri untuk melihat satu rumah yang memang tergenang, banjirnya itu sampai dengkul," katanya.
Bahkan Grace turut mengevakuasi seorang lansia, yang diketahui bernama Ene Iti (74), yang masih bertahan di rumahnya. Ia mengaku memperoleh informasi dari warga sekitar saat meninjau lokasi.
Tanpa pikir panjang, dibantu Tagana, ia lantas memindahkan lansia tersebut ke rumah salah seorang warga yang lebih aman.
"Tiba-tiba ada satu warga yang kasih informasi, ada ibu-ibu lansia yang terjebak di rumahnya. Saya lantas memutuskan untuk melihat ibu tersebut yang keadaannya memang sangat menyedihkan. Kami mengambil keputusan untuk memindahkannya dulu sementara waktu di rumah warga," terang Grace.
Grace mengimbau Dinas Sosial terus memantau perkembangan lansia tersebut, sekaligus meminta agar warga dapat menerima dan menjaganya dalam kurun waktu tertentu hingga keadaannya membaik.
Sebelum meninggalkan lokasi, Grace sempat menyuapi nenek dengan sepiring nasi. Menurut warga sekitar, nenek tersebut enggan makan sejak banjir menerjang rumahnya sehingga Grace berinisiatif untuk memberikan suapan demi suapan nasi kepadanya. (*)