Suara.com - Menkopolhukam Mahfud MD mengakui, dirinya juga menjadi bagian dari calon jemaah umrah yang tak bisa berangkat ke tanah suci Mekah karena adanya moratorium dari Kerajaan Arab Saudi terkait pencegahan wabah virus corona alias Covid-19.
Untuk diketahui, karena pelarangan tersebut, jemaah umrah dari Indonesia sejak Kamis (27/2) gagal berangkat ke Mekah.
"Saya juga sebenarnya tanggal 18 Maret akan berangkat ke sana. Tapi, adanya pengumuman itu ya tidak jadi. Saya menghormati Arab Saudi, sehingga saya batalkan,” kata Mahfud MD, Jumat (28/2/2020).
Mahfud mengatakan, Arab Saudi memberlakukan moratorium bagi para peziarah bukan karena virus corona sudah menyerang negeri tetangga, yakni Iran.
Baca Juga: Imbas Larangan Umrah, Penerbangan Indonesia - Arab Saudi Tetap Normal
Ia menegaskan, Arab Saudi memoratorium umrah untuk menjaga keselamatan para peziara ke tanah suci.
"jadi pelarangan umrah ini untuk keselamatan semua, bukan hanya Iran. Kan yang dilarang itu semuanya. Jadi semua yang mau umrah itu sementara tidak bisa. Ini termasuk mitigasi bencana oleh Arab Saudi.”
Soal terdapat kemungkinan jemaah umrah yang terjangkit virus corona, Mahfud mengakui belum mengetahui.
Terkait moratorium, Mahfud mengungkapkan pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama Fachrul Fauzi sudah melakukan upaya lobi guna pemulangan jemaah.
"Sudah diurus Menteri Agama. Intinya, Arab Saudi adalah negara yang berdaulat, jadi keputusan mereka harus kita hormati.”
Baca Juga: Tak Percaya Gagal Umrah, Puluhan Calon Jemaah di Bandara Nekat Berangkat