Suara.com - Kabag penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyebut ada tiga orang yang diperiksa terkait bentrokan TNI-Polri di Tapanuli Tengah. Bentrokan itu mengakibatka tujuh orang luka-luka.
Menurutnya, tiga yang diperiksa itu adalah anggota polisi. Namun, Asep tak menjelaskan identitasnya.
"Sudah (polisi telah diperiksa di divisi propam). (Ada) 3 orang sementara (yang telah dimintakan keterangan)," kata Asep, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2020).
Asep menjelaskan bentrok TNI dan Polri ini terjadi karena kesalahpahaman saja. Saat ini, situasi telah kembali kondusif.
Baca Juga: Tergeletak dalam Kondisi Kepala Pecah, Ahmad Tewas Duel Carok di Warung
"Tapi dari pihak TNI juga terus melakukan pendalaman, pemeriksaan anggota Polri, dan juga beberapa masyarakat yang mengikuti peristiwa itu, sebagai bagian dari bahan penyelidikan," ucapnya.
Diketahui, bentrokan antara TNI dan Polri itu terjadi di Desa Silangitan, Kec. Pahae Jae, Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada Kamis (27/2/2020) kemarin.
Dari informasi yang dihimpun, bentrokan berawal dari kecelakaan truk fuso di Jalan lintas Tarutung-Sipirok, Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan bersama beberapa personelnya sedang mengatur arus lalu lintas mengurai kemacetan di titik itu.
Kemudian, datang sebuah mobil dari arah Sipirok menuju Tarutung yang ditumpangi Komandan Kompi (Danki) A Batalyon Infanteri 123 Rajawali Kapten Infanteri Ridwan ingin menembus kemacetan.
Melihat hak itu, Kapolsek AKP Ramot mencoba menegur, karena adanya kesalahpahaman maka terjadilah adu mulut. Keributan pun dilerai oleh petugas Bhabinsa dari Koramil setempat yang juga berada di lokasi.
Baca Juga: Video Pilu Suami Pukul-pukul Mobil Penabrak Istrinya yang Hamil hinga Tewas
Tiba-tiba, sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah petugas diduga oknum TNI datang ke lokasi, dan bentrokan terjadi. Akibatnya, 6 polisi termasuk Kapolsek dan seorang warga mengalami luka-luka.