Momen Menteri Basuki Cekikikan Tak Kuat Menahan Tawa Dengar 'Naturalisasi'

Jum'at, 28 Februari 2020 | 17:37 WIB
Momen Menteri Basuki Cekikikan Tak Kuat Menahan Tawa Dengar 'Naturalisasi'
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Péter Szijjártó di kantornya, Kamis (23/1/2020). (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada momen lucu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang tertangkap kamera ketika Ketua Komisi V DPR RI Lazarus mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPR, Rabu (26/2/2020).

Ketika itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berada di samping Lazarus dalam konferensi pers di media.

"Sebetulnya kami ingin menyelesaikan perdebatan di luar terkait dengan apakah normalisasi atau naturalisasi," ujar Lazarus menyindir Anies Baswedan.

Nah, ketika Lazarus menyebut 'normalisasi atau naturalisasi', Menteri Basuki tertangkap kamera tertawa cekikikan. Dia tidak bisa menahan tawa. Dia tergelak.

Baca Juga: Laura Basuki Dinilai Memiliki Kecantikan Luar dan Dalam

Menteri Basuki tertawa di sebelah Lazarus.(Youtube/Kompas TV)
Menteri Basuki tertawa di sebelah Lazarus.(Youtube/Kompas TV)

Lazarus mengatakan pihaknya ingin mendengar kerja yang sudah dilakukan Anies Baswedan beserta jajarannya. Dia berkelakar menyebutnya dengan diksi 'kerjanisasi'.

"Tapi kami pengen dengar apa sih kerjanisasi yang dilakukan. Ingin kami dengar tadi," ujar Lazarus seusai rapat penanganan banjir Jabodetabek.

Menurut dia, undangan ke Anies Baswedan sudah disampaikan sejak sepekan silam. Kata dia, sebelum banjir ke-dua ini, undangan sudah disampaikan.

"(Undangan) sudah disampaikan seminggu yang lalu. Sebelum banjir ke-dua ini, (undangan) sudah disampaikan," tutur dia.

Anies, Kang Emil dan Wahidin mangkir

Baca Juga: Ketua KPK Sambangi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Anggota Komisi V DPR RI Roberth Rouw mengungkapkan kekesalannya karena tiga Kepala Daerah tak menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP). Ia menyebut tiga Gubernur itu sok pintar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI