Ditanya Geisz Chalifah Soal Sekolah, Ferdinand Marah Sampai Nunjuk-Nunjuk

Jum'at, 28 Februari 2020 | 16:19 WIB
Ditanya Geisz Chalifah Soal Sekolah, Ferdinand Marah Sampai Nunjuk-Nunjuk
Ferdinand Hutahaean tersulut amarah saat ditanya soal SMA oleh Geisz Chalifah. (Youtube/TVOne).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Ferdinand Hutahaean marah-marah ketika berdiskusi dengan Komisaris Ancol, Geisz Chalifah. Keduanya bertemu saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi yang ditayangkan TV One, Kamis(27/2/2020).

Awalnya Ferdinand menyoroti soal penebangan pohon di Monas.

"Saya bertanya soal Anies menangani banjir, tidak ada yang bisa jawab, Bang. Anies ini, Monas ditebangi," katanya.

Geisz Chalifah ganti melempar pertanyaan. "Anda bicara tentang Monas, SMA Anda di mana?"

Baca Juga: Evakuasi Makam Terdampak Tanah Longsor

"Saya enggak sekolah!" jawab Ferdinand berulang kali. "Monas ditebangi! Anda sudah bicara tentang Monas belum? Aku tahu kau ini Komisaris Ancol, kau ngaku-ngaku jadi aktivis," tambahnya sambil menunjuk Geisz.

Ilustrasi Geisz Chalifah. (Suara.com/Iqbal Asaputro)
Ilustrasi Geisz Chalifah. (Suara.com/Iqbal Asaputro)

"Ini saya mau bicara," Geisz terlihat mulai terpancing amarah.

"Bicaralah!" bentak Ferdinand.

"Bicara saja, nggak usah galak-galakan," kata Geisz sambil mengabaikan komentar Irma Suryani Chaniago yang turut menjadi narasumber.

Geisz melanjutkan penjelasannya, "Saya SMA 7 Gambir. Monas tempat saya balapan motor dulu".

Baca Juga: Bobol ATM, Pelaku yang Ditangkap di Denggung Pakai Rekening Sendiri

"So what gitu loh?" potong Ferdinand dan Irma Suryani hampir bersamaan.

"Selama ini yang dimaksud dengan cagar budaya ukurannya sampai mana? Karena selama ini Monas resmi menjadi tempat lomba balapan gokart, balapan motor. Setelah sekian tahun, baru Monas itu dipagari," balas Geisz.

"Tapi ini soal penebangan pohon yang menghambat resapan, Bung Geisz," kata pembawa acara.

Geisz melanjutkan, "Pemotongan itu untuk revitalisasi, untuk Monas lebih baik. Pohon-pohon itu ditanami lebih banyak..."

Belum selesai kalimatnya, Ferdinand memotong dengan bertanya, "Pohon ditebangi lebih baik? Logika mana itu?"

Kesal dengan Ferdinand yang selalu memotong kalimatnya, Geisz melontarkan pertanyaan. "Lah, Anda sendiri sudah selesai belum?"

"Pohon yang ditebangi itu logika yang salah kalau dibilang itu akan lebih baik!" jawab Ferdinand. Kali ini ia menjawab sambil menunjuk-nunjuk Geisz.

Situasi menjadi semakin panas. Geisz menghela napas, "Loh, itu pohonnya ditebang.."

"Karena tadi Anda bilang gubernur-gubernur yang lalu itu merusak Jakarta," potong Ferdinand hingga terengah-engah.

"Kita mau diskusi atau mau marah-marah sih?" Geisz mulai terganggu dengan amarah Ferdinand.

"Ya ini mau, mau dengar. Makanya saya tanya pendapatmu tentang Anies menebang pohon di Monas," Ferdinand kembali menanyakan isu awal perdebatan tersebut.

"Bagus itu. Bagus sekali," jawab Geisz.

"Oh bagus?" Ferdinand tertawa mendengar jawaban Geisz.

Sementara Ferdinand masih tertawa, Geisz melanjutkan penjelasannya, "Secara konsep dan yang akan dilakukan, sekarang itu ada sekian puluh persen penghijauan, dan nanti jadinya akan di atas dari sekarang. Itu akan dilakukan dan memang sudah diputuskan akan seperti itu."

"Bahwa Monas itu jauh lebih hijau setelah revitalisasi," tambah Geisz.

Fadli Zon yang berdiri di samping Geisz menambahkan, "Jadi gini loh. Ada yang ditebang, ada yang ditanam lagi. Itu pohon-pohon besar juga dan jumlahnya lebih banyak. Kan sebentar juga hijau."

"Itu puluhan tahun kali.. Enggak bisa," celetuk Ferdinand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI