"Selama ini yang dimaksud dengan cagar budaya ukurannya sampai mana? Karena selama ini Monas resmi menjadi tempat lomba balapan gokart, balapan motor. Setelah sekian tahun, baru Monas itu dipagari," balas Geisz.
"Tapi ini soal penebangan pohon yang menghambat resapan, Bung Geisz," kata pembawa acara.
Geisz melanjutkan, "Pemotongan itu untuk revitalisasi, untuk Monas lebih baik. Pohon-pohon itu ditanami lebih banyak..."
Belum selesai kalimatnya, Ferdinand memotong dengan bertanya, "Pohon ditebangi lebih baik? Logika mana itu?"
Baca Juga: Evakuasi Makam Terdampak Tanah Longsor
Kesal dengan Ferdinand yang selalu memotong kalimatnya, Geisz melontarkan pertanyaan. "Lah, Anda sendiri sudah selesai belum?"
"Pohon yang ditebangi itu logika yang salah kalau dibilang itu akan lebih baik!" jawab Ferdinand. Kali ini ia menjawab sambil menunjuk-nunjuk Geisz.
Situasi menjadi semakin panas. Geisz menghela napas, "Loh, itu pohonnya ditebang.."
"Karena tadi Anda bilang gubernur-gubernur yang lalu itu merusak Jakarta," potong Ferdinand hingga terengah-engah.
"Kita mau diskusi atau mau marah-marah sih?" Geisz mulai terganggu dengan amarah Ferdinand.
Baca Juga: Bobol ATM, Pelaku yang Ditangkap di Denggung Pakai Rekening Sendiri
"Ya ini mau, mau dengar. Makanya saya tanya pendapatmu tentang Anies menebang pohon di Monas," Ferdinand kembali menanyakan isu awal perdebatan tersebut.