Peningkatan jumlah penderita dan angka kematian di Iran sangat pesat, padahal kasus pertama baru tercatat pada 19 Februari lalu.
"Dalam 24 jam terakhir, kami mengkonfirmasi ada 106 kasus baru. Angka kematian mencapai 26 orang," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur.
Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki mengatakan, ada larangan baru di Qom dan Mashhad, kota suci umat Syiah. Dalam larangan itu, peziarah di situs-situs suci diharapkan segera keluar setelah beribadah.
"Dilarang berkumpul di dalam situs-situs," kata Namaki.
Baca Juga: Tak Hanya Wakil Presiden, Sejumlah Pejabat Iran Juga Terinfeksi Corona
Presiden Hassan Rouhani mengatakan pada Rabu lalu bahwa Iran tidak akan melakukan karantina dan isolasi terhadap kota-kota dengan penderita virus corona. Namun pemerintah Rouhani telah membatalkan beberapa turnamen olahraga, pagelaran budaya, dan konferensi dalam beberapa pekan ke depan.