Suara.com - Warga Rorotan, Jakarta Utara menjadi korban luapan danau kawasan cluster mewah Jakarta Garden City yang belum membangun sodetan ke Banjir Kanal Timur (BKT) sejak dibangun.
Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir menyelesaikan masalah ini.
Salah satu warga RT 12 RW 06 Rorotan, Jakarta Utara, Ibu Tarwan meminta Anies untuk hadir langsung ke Rorotan, namun dengan syarat hadir disaat banjir merendam rumah mereka.
"Pak Anies langsung ke sini saja deh, tapi pas lagi banjir, jangan pas kering, saya temenin nyempung, harus nyemplung, biar tahu ini (banjir) ulah JGC," kata Ibu Tarwan saat ditemui Suara.com, Kamis (27/2/2020).
Baca Juga: Usai Digeruduk Warga, AEON Mal JGC Cakung Sudah Beroperasi Normal
Ibu Tarwan menyebut hingga kini belum ada sedikit pun bantuan dari pemerintah DKI Jakarta ataupun dari pengembang JGC.
Sementara warga lainnya, Rajat mengaku banjir pekan lalu merupakan banjir terparah saat ini menetap di RT 12 Rorotan sejak 1996. Bahkan sejak malam tahun baru 2020, wilayah ini sudah mengalami banjir sebanyak empat kali.
Rajat menyebut ia sebagai penghuni rumah yang berada persis di balik tembok JGC pun tidak pernah diajak komunikasi oleh pengembang terkait pembangunan tembok yang berlubang paralon untuk pembuangan air ke arah rumah warga.
"Tembok ini dibangun 2017-2018, komunikasinya ke warga belum ada, dia mendirikan tembok ya berdiri saja, saya sebagai warga biasa gak tahu, cuma gak tahu juga sama pemimpin kami bagaimana komunikasinya, kami enggak ngerti," kata Rajat.
Diketahui, berdasarkan informasi dari www.jakartagardencity.com, JGC yang memiliki luas 370 hektar itu dulunya rawa, kemudian diurug dan dikembangkan oleh PT Modernland Realty Tbk menjadi kawasan perumahan mewah (cluster), lengkap dengan fasilitas umum seperti Food Garden, IKEA, Rumah Sakit Mayapada, AEON Mal yang telah beropersi sejak 2017.
Baca Juga: Pengembang JGC Akui Danau Resapan Tak Mampu Menampung Air Hujan
Rawa ini seharusnya berfungsi sebagai tempat penampungan air saat hujan deras yang menyelamatkan warga dari bencana banjir.
Sebagai solusinya, JGC menyisakan dua titik yang berada di sekitar AEON Mal untuk menjadi danau lokasi penampungan air ketika musim penghujan.
Namun, pada awal tahun dan akhir pekan kemarin, kedua danau tersebut tak sangguh menyerap dengan cepat sehingga curah hujan yang tinggi membuat danau dan tembok beton tinggi yang dibuat JGC juga tak sanggup menahan air hingga meluber ke pemukiman warga.
Karena sudah empat kali menjadi korban banjir akibat JGC, masyarakat dari empat RW yang menurut keterangan Kapolres Jakarta Timur Kombes Arie Ardian berasal dari RW4, RW6, RW8 dan RW9 itu marah dan menyerang Mall AEON pada Selasa (25/2/2020) lalu.