Suara.com - Jagat media sosial dibuat heboh dengan seruan memboikot produk es krim Aice. Mereka melakukan aksi mogok memakan eskrim yang dijual dengan harga terjangkau itu.
Dari penelusuran Suara.com, Kamis (27/2/2020), topik 'Aice' masuk dalam daftar topik terhangat yang banyak dibicarakan di media sosial dengan total cuitan lebih dari 20 ribu cuitan.
Mereka mengajak publik agar berhenti memakan es krim tersebut lantaran perusahaan tersebut disebut-sebut tidak memperlakukan pekerjanya dengan baik.
Asisten advokat Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Jakarta Sarinah melalui akun Twitter @sherrrinn menyerukan aksi tersebut di media sosial. Ia merinci secara detail perlakuan tak adil yang diterima oleh para pekerja.
Baca Juga: Menko PMK Minta Jamaah Ikhlas Arab Saudi Larang Umrah: Ibadah Kok Ngotot
"Boikot Aice. Saya harus mengatakan ini karena perusahaan ini telah menggantikan pekerja yang memperjuangkan kondisi kerja lebih baik," tulisnya seperti dikutip Suara.com.
Dalam cuitannya, Sarinah menyebut ada 20 kasus keguguran hingga kematian bayi baru lahir yang menimpa pekerja wanita di perusahaan tersebut.
Tingginya kasus tersebut lantaran adanya eksploitasi kerja terhadap pekerja wanita hamil.
Mereka dipaksa untuk bekerja hingga malam hari, menghirup zat amoniak dan bahan kimia lainnya dengan bau menyengat.
Bahkan, mereka juga mendapatkan upah murah dengan tekanan pekerjaan yang tinggi.
Baca Juga: Cobblestone Monas Rusak Saat Uji Coba Aspal, Pemprov Tanggapi Santai
Proses negosiasi telah dilakukan antara pekerja dengan manajemen, namun tak pernah menemukan hasil.
Pekerja juga telah melaporkan kasus demi kasus ke pengawas namun mereka yang bersuara justru diputus kontrak kerjanya secara sepihak.
"Negosiasi dan jalan prosedural sudah ditempuh, kita ambil jalan terakhir: boikot eskrim Aice. Kita tidak butuh makan eskrim yang memperlakukan buruh dengan tidak manusiawi," ungkapnya.
Ajakan aksi memboikot Aice tersebut menjadi sorotan publik. Sejumlah warganet yang mengaku pernah bekerja di perusahaan tersebut membenarkan berbagai kejadian miris yang dialami oleh pekerja disana.
Tak sedikit pula warganet yang geram dengan terkuaknya kasus tersebut. Mereka ikut menyuarakan untuk tidak lagi membeli eskrim tersebut.
"Aku pernah kerja di gudang distributor Aice cabang Kudus. Manajernya nggak punya hati, main pecat saja punya salah dikit yang menurutku masih bisa ditoleran. Kebetulan staf sebelumku emailnya masih ada di laptop, aku langsung kontak dia, dia dipecat karena alasan nggak masuk akal," ungkap @sqeuidy.
"Sebagai mantan pegawai distributornya, diriku nggak kaget. Sekalian cek saja izin tinggal para bos yang orang Tiongkok itu," tutur @mbahgonk.
"True, temanku buruh Aice dan lagi hamil dan parahnya tetap disuruh kerja malam. Gila bener," kata @florentinaanna.
"Ya Allah padahal Aice eskrim favoritku juga tapi setelah lihat ini aku tidak mau beli lagi," ucap @ardrhm.
"Sebagai sobat misqueen, eskrimku pindah saja ke Ind*eskrim. Bye Aice! Pantesan murah, ternyata buruh yang ditumbalkan," ujar @irzanny_.
Hingga berita ini diturunkan, Suara.com masih mengkonfirmasi pihak manajemen Aice.