Pekerja juga telah melaporkan kasus demi kasus ke pengawas namun mereka yang bersuara justru diputus kontrak kerjanya secara sepihak.
"Negosiasi dan jalan prosedural sudah ditempuh, kita ambil jalan terakhir: boikot eskrim Aice. Kita tidak butuh makan eskrim yang memperlakukan buruh dengan tidak manusiawi," ungkapnya.
Ajakan aksi memboikot Aice tersebut menjadi sorotan publik. Sejumlah warganet yang mengaku pernah bekerja di perusahaan tersebut membenarkan berbagai kejadian miris yang dialami oleh pekerja disana.
Tak sedikit pula warganet yang geram dengan terkuaknya kasus tersebut. Mereka ikut menyuarakan untuk tidak lagi membeli eskrim tersebut.
Baca Juga: Menko PMK Minta Jamaah Ikhlas Arab Saudi Larang Umrah: Ibadah Kok Ngotot
"Aku pernah kerja di gudang distributor Aice cabang Kudus. Manajernya nggak punya hati, main pecat saja punya salah dikit yang menurutku masih bisa ditoleran. Kebetulan staf sebelumku emailnya masih ada di laptop, aku langsung kontak dia, dia dipecat karena alasan nggak masuk akal," ungkap @sqeuidy.
"Sebagai mantan pegawai distributornya, diriku nggak kaget. Sekalian cek saja izin tinggal para bos yang orang Tiongkok itu," tutur @mbahgonk.
"True, temanku buruh Aice dan lagi hamil dan parahnya tetap disuruh kerja malam. Gila bener," kata @florentinaanna.
"Ya Allah padahal Aice eskrim favoritku juga tapi setelah lihat ini aku tidak mau beli lagi," ucap @ardrhm.
"Sebagai sobat misqueen, eskrimku pindah saja ke Ind*eskrim. Bye Aice! Pantesan murah, ternyata buruh yang ditumbalkan," ujar @irzanny_.
Baca Juga: Cobblestone Monas Rusak Saat Uji Coba Aspal, Pemprov Tanggapi Santai
Hingga berita ini diturunkan, Suara.com masih mengkonfirmasi pihak manajemen Aice.