"Lahan itu nanti buat saluran mau ke BKT. Nanti tembusnya ke Cakung Drain juga. Ada salurannya, sebenarnya tapi kecil. Makanya mau dibuat setelah pembebasan," ucapnya.
Diketahui, berdasarkan informasi dari www.jakartagardencity.com, JGC yang memiliki luas 370 hektare itu dulunya rawa, kemudian diurug dan dikembangkan oleh PT Modernland Realty Tbk menjadi kawasan perumahan mewah (cluster), lengkap dengan fasilitas umum seperti Food Garden, IKEA, Rumah Sakit Mayapada, AEON Mal yang telah beropersi sejak 2017.
Rawa ini seharusnya berfungsi sebagai tempat penampungan air saat hujan deras yang menyelamatkan warga dari bencana banjir.
Sebagai solusinya, JGC menyisakan dua titik yang berada di sekitar AEON Mal untuk menjadi danau lokasi penampungan air ketika musim penghujan.
Baca Juga: Dituduh Jadi Biang Banjir, Pembangunan Drainase JGC Terhambat Masalah Lahan
Namun, pada awal tahun dan akhir pekan kemarin, kedua danau tersebut tak sangguh menyerap dengan cepat sehingga curah hujan yang tinggi membuat danau dan tembok beton tinggi yang dibuat JGC juga tak sanggup menahan air hingga meluber ke pemukiman warga.
Karena sudah tiga kali menjadi korban banjir akibat JGC, masyarakat dari empat RW yang menurut keterangan Kapolres Jakarta Timur Kombes Arie Ardian berasal dari RW4,RW6,RW8 dan RW9 itu marah dan menyerang Mal AEON pada Selasa (25/2/2020).