Suara.com - Warga dua RW di Cakung Timur, Jakarta Timur dan di Rorotan, Jakarta Utara menjadi dua wilayah yang terdampak banjir saat curah hujan ekstrem di awal tahun dan akhir pekan kemarin. Oleh sebagian warga, kawasan hunian modern Jakarta Garden City (JGC) dituding sebagai biang banjir.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Timur, Santo mengatakan, seharusnya JGC membangun dua aliran pembungan air, ke arah Kali Banjir Kanal Timur (sisi selatan) dan ke arah Badan Pembekalan TNI (sisi utara).
Santo menyebut proses pembangunan ini belum bisa dilakukan oleh manajemen JGC karena pembebasan lahan tak kunjung tuntas.
"JGC itu pembuangannya ada ke arah BKT dan Babek sana. Tapi yang babek belum bebas, ada 300 meter lagi dalam waktu dekat sama JGC mau ditindak lanjuti," kata Santo saat dihubungi.
Baca Juga: 8 Tersangka Perusak AEON Mall JGC Diciduk Polisi
Dia mengatakan jika sudah terkoneksi dengan BKT, maka pembuangan air dari JGC pun bisa tembus ke Cakung Drain, tidak lagi ke arah rumah warga sekitar.
"Lahan itu nanti buat saluran mau ke BKT. Nanti tembusnya ke Cakung Drain juga. Ada salurannya, sebenarnya tapi kecil. Makanya mau dibuat setelah pembebasan," ucapnya.
Dilansir dari www.jakartagardencity.com, JGC yang memiliki luas 370 hektar itu dulunya rawa, kemudian diurug dan dikembangkan oleh PT Modernland Realty Tbk menjadi kawasan perumahan mewah (cluster), lengkap dengan fasilitas umum seperti Food Garden, IKEA, Rumah Sakit Mayapada, AEON Mal yang telah beropersi sejak 2017.
Rawa ini seharusnya berfungsi sebagai tempat penampungan air saat hujan deras yang menyelamatkan warga dari bencana banjir.
Sebagai solusinya, JGC menyisakan dua titik yang berada di sekitar AEON Mal untuk menjadi danau lokasi penampungan air ketika musim penghujan.
Baca Juga: Kisah Warga Kandang Sapi, Kampung Korban Banjir di Belakang AEON Mall JGC
Namun, pada awal tahun dan akhir pekan kemarin, kedua danau tersebut tak sanggup menyerap air dengan cepat. Sehingga, saat hujan lebat, membuat danau dan tembok beton tinggi yang dibuat pengembang JGC juga tak kuat menahan air dan akhirnya meluber ke pemukiman warga.