Banjir Bisa Diprediksi, Pakar Menyesalkan 3 Sikap Anies Baswedan Ini

Rabu, 26 Februari 2020 | 18:32 WIB
Banjir Bisa Diprediksi, Pakar Menyesalkan 3 Sikap Anies Baswedan Ini
Pakar Bioteknologi Lingkungan Firdaus Ali di ILC (Screenshot YouTube Indonesia Lawyers Club)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar Bioteknologi Lingkungan Universitas Indonesia (UI), Firdaus Ali mengatakan teknologi untuk memprediksi bencana banjir telah jauh berkembang.

Ia menyesalkan beberapa sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menyikapi bencana tersebut. Menurut Firdaus, pemerintah DKI Jakarta saat ini harus fokus bekerja menyelesaikan persoalan banjir.

Hal ini disampaikan Firdaus ketika hadir sebagai narasumber dalam acara ILC TV One bertajuk "Jakarta Dirundung Banjir: Salahkah Anies", yang tayang pada Selasa (25/2/2020) malam.

"Teknologi prediksi kita terkait ancaman banjir makin lama makin baik. Artinya, tinggal bagaimana kita bekerja untuk fokus kepada solusi," ucap Firdaus.

Baca Juga: Turis Jepang Positif Corona di Bali, Kemenkes: Dia Tinggal di Hotel Saja

Firdaus menjelaskan bahwa selain gempa bumi, bencana di zaman sekarang bisa diprediksi. Apalagi saat ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memberikan informasi terbaru seputar curah hujan, cuaca dan sebagainya.

Ahli dari UI ini menyarankan, harusnya persoalan banjir dikerjakan ketika musim kemarau sehingga saat musim hujan bencana itu tidak terjadi. Begitu sebaliknya ketika musim kemarau.

"Ini bukan hal baru yang seharusnya sudah kita atasi," kata Firdaus.

Selain mengingatkan pemerintah DKI Jakarta untuk fokus pada pencegahan banjir, Firdaus juga menyayangkan beberapa sikap dan pernyataan Anies.

Berikut sikap dan pernyataan Anies Baswedan yang disayangkan Pakar Bioteknologi Lingkungan UI ini!

Baca Juga: Anies Disebut Orang Paling Beruntung, Tapi Kalau Kerja Bikin Jakarta Hancur

1. Berjanji menyelesaikan banjir saat kampanye

Sang gubernur pernah menjanjikan menyelesaikan banjir saat kampanye.

"Anies teman dekat saya waktu di Amerika, tapi waktu Anies berkampanye, saya orang yang termasuk ikut sedih, karena dia menggunakan kata-kata bahwa dimanapun di muka bumi ini air itu dimasukkan ke tanah karena itu sunnatullah, bukan dilewatkan ke gorong-gorong raksasa," ungkapnya.

Firdaus mengklaim bahwa konsep gorong-gorong raksasa itu adalah idenya.

Ia lalu mengarahkan tangannya ke Sutiyoso dan berkata, "Waktu zamannya Bang Yos, pasca banjir 2007 kita punya konsep deep tunnel".

2. Anies membangun narasi seperti itu hanya untuk meraih simpati publik

Menurut Firdaus, Anies membangun narasi dan menjanjikan menyelesaikan banjir saat kampanye hanya untuk meraih simpati publik.

3. Konsep naturalisasi dibanggakan Anies

Pakar Bioteknologi Lingkungan juga kaget mendengar konsep naturalisasi yang dibanggakan oleh sang gubernur. Naturalisasi, menurut Firdaus, fungsinya hanya untuk estetika saja.

"Ketika Anies, saya tidak tahu apakah tim TGUPP memberikan informasi terkait naturalisasi, sehingga kemudian ini yang dibanggakan, saya termasuk orang yang sangat kaget," kata Firdaus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI