Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih dihantui adanya ancaman banjir susulan. Pasalnya, hujan lebat diprediksi masih akan terjadi di Jakarta dalam beberapa hari ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan hujan lebat ini disebabkan oleh badai tropis Ferdinand. Badai ini mulai terdeteksi pada tanggal 24 Februari yang lalu di Samudera Hindia selatan NTB, serta sirkulasi angin di wilayah Samudera Hindia Barat Daya Banten.
"Keberadaan badai tropis Ferdinand menyebabkan pembentukan pola pertemuan massa udara yang memanjang di Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT," tertulis dalam data resmi BMKG yang dikutip suara.com, Selasa (26/2/2020).
Ferdinand juga membuat belokan angin dan labilitas udara terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini yang membuat Jakarta kembali diprediksi akan diguyur hujan lebat mulai 25-28 Februari 2019.
Baca Juga: Anies Tak Hadir Rapat, DPR: Jokowi Dulu Datang sehingga Banjir Tak Parah
"BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan, curah hujan dengan intensitas lebat," jelas data BMKG itu.
Sementara itu, banjir masih terjadi di sejumlah lokasi di Jakarta sejak air mulai mengepung pada Selasa (26/2/2020) pagi. Hingga Rabu (26/2/2020) pagi, lokasi terdampak yang surut baru setengahnya.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Insyaf mengatakan, kondisi terparah saat banjir kemarin adalah ketika 10,7 persen RW di Jakarta terendam banjir.
Sekarang, kata Insyaf, banjir sudah mulai surut. Meski demikian, setengah dari total RW terdampak masih tergenang air.
“Saat ini genangan tersisa tinggal 5,2 persen menurun dari kondisi puncak kemarin sebesar 10,7 persen dari seluruh RW di DKI Jakarta,” ujar Insyaf kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).
Baca Juga: Meski Banjir Masih Tinggi, Warga Bumi Nasio Bekasi Enjoy Tinggal di Rumah