Banjir di Jabodetabek, Peneliti Ungkap 3 Penyebab Utama

Rabu, 26 Februari 2020 | 14:39 WIB
Banjir di Jabodetabek, Peneliti Ungkap 3 Penyebab Utama
Pengendara melintasi banjir yang menggenangi Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Hujan deras sejak Senin dini hari membuat sejumlah daerah di Ibu Kota tergenang banjir. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bencana banjir yang melanda sejumlah kawasan, terutama wilayah Jabodetabek sejak awal tahun 2020 meninggalkan keresahan bagi warga.

Terlebih kekinian hingga Rabu (26/2/2020), banjir di beberapa kawasan belum surut sehingga aktivitas warga belum kembali normal.

Akibatnya, penanggulangan banjir yang dicanangkan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi menjadi sorotan warga.

Terkait banjir yang diklaim berjilid-jilid ini, sejumlah peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memaparkan beberapa faktor pemicu banjir di awal tahun 2020. Berikut di antaranya!

Baca Juga: Ssst..Ini Cerita Lucu Jane Shalimar di Atas Ranjang Setelah Menikah

1. Hujan ekstrem yang merata di wilayah hilir

Ilustrasi hujan. (Shutterstock)
Ilustrasi hujan. (Shutterstock)

Menurut Peneliti Pusat Limnologi LIPI, M. Fakhrudin, penyebab utama banjir di awal tahun ini yakni hujan ekstrem yang merata di wilayah hilir. Selain itu, sistem drainase yang masih mengadalkan pompa dan tutupan lahan turut mempengaruhi.

"Sistem pompa menyebabkan proporsi jumlah air huhan yang dikonversi langsung menjadi aliran permukaan terus meningkat," ungkapnya seperti dikutip dari laman resmi LIPI, Rabu (26/2).

Fakhrudin mengatakan, sebanyak 30 sampai 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut dan presentase tersebut kekinian terus bertambah.

"Hujan deras yang cenderung meningkat di Jabodetabek tiap tahun akibat krisis iklim mestinya menjadi acuan untuk membangun drainase air hujan," lanjutnya.

Baca Juga: Banjir 2 Hari, 19.901 Warga Jabodetabek Mengungsi

2. Minimnya pengelolaan aspek teknis, ekologi dan sosial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI