Keringat Dingin saat Konferensi Pers, Pejabat Iran Ternyata Positif Corona

Rabu, 26 Februari 2020 | 14:06 WIB
Keringat Dingin saat Konferensi Pers, Pejabat Iran Ternyata Positif Corona
Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi berkeringat, positif virus corona (BBC.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri (wamen) Kesehatan Iran, Iraj Harirchi tampak beberapa kali mengusap keringat dan batuk saat konferensi pers. Selang sehari, Harirchi dinyatakan positif virus corona baru (COVID-19).

Padahal, dalam konferensi pers-nya, Harirchi menjelaskan kepada wartawan terkait wabah virus corona di Iran.

Disadur dari BBC, Rabu (26/2/2020), Iraj Harirchi telah diperiksa dan positif terkena virus corona.

Selain wamen, pejabat tinggi Iran lainnya juga dinyatakan positif virus yang telah menjangkit lebih dari 80 ribu orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Balap Sepeda Ala Tour de France Hadir di Indonesia

Wakil menteri, Iraj Harirchi, pada hari Senin (24/2) membantah menutupi skala wabah virus corona.

Ketika berbicara di hadapan media, Harirchi tampak tidak sehat. Ia terlihat beberapa kali membasuh keringat di wajahnya dengan tisu.

Harirchi juga terlihat beberapa kali batuk dan menutupi mulutnya dengan tangan.

Dalam sebuah video yang dirilis pada hari Selasa (25/2), Harirchi berkata, "Saya mengalami demam sejak tadi malam dan setelah dites, saya positif (virus corona) sekitar tengah malam".

Harirchi mengaku telah mengisolasi diri dan minum obat. Ia optimis dapat melawan virus tersebut.

Baca Juga: Firli Bahuri Yakin Bisa Tangkap Buronan BLBI sampai Harun Masiku

"Saya sudah mengisolasi diri di suatu tempat, dan sekarang saya mulai minum obat. Kami pasti akan menang melawan virus ini dalam beberapa minggu ke depan," ujar Harirchi.

Konferensi Pers

Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi berkeringat, positif virus corona (BBC.com)
Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi berkeringat, positif virus corona (BBC.com)

Harirchi dalam konferensi pers tersebut, menolak klaim dari Ahmad Amirabadi-Farahani, anggota parlemen untuk Qom, pusat wabah virus corona di Iran.

Ahmad Amirabadi-Farahani mengklaim Covid-19 telah masuk di Qom tiga minggu lalu. Ia juga menuduh bahwa 50 orang meninggal jadi korban virus di kota tersebut.

Korban tewas ditolak oleh Harirchi. Ia juga bersumpah akan mengundurkan diri jika klaim itu terbukti kebenarannya.

Ahmad Amirabadi-Farahani menolak untuk mencabut klaimnya. Ia bahkan telah mengirim daftar 40 orang yang telah meninggal kepada menteri dan menunggu pengunduran diri Harirchi.

Iran dikhawatirkan menjadi pandemi virus corona

Wabah Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Wabah Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Iran merupakan salah satu dari tiga negara selain China yang dikhawatirkan bisa menjadi pandemi virus tersebut.

Pemerintah Iran telah melaporkan 95 kasus. Tetapi jumlah sebenarnya diperkirakan lebih tinggi.

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan peningkatan mendadak kasus di negara-negara di luar China "sangat memprihatinkan".

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Selasa bahwa Washington khawatir bahwa Iran mungkin telah menyembunyikan "rincian penting" tentang wabahnya dan mendesak semua negara untuk "mengatakan yang sebenarnya tentang virus korona".

Lebih banyak orang meninggal di Iran karena virus daripada di tempat lain di luar China. Kedua negara memiliki hubungan perdagangan yang kuat.

Negara-negara lain yang saat ini menjadi sorotan adalah Korea Selatan dan Italia, di mana kasus telah melonjak dalam beberapa hari terakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI