Suara.com - Sejumlah satu pasien yang sempat diduga terinveksi Virus Corona yang dirawan di RS Kariadi meninggal dunia. Sebelumnya, pasien tersebut diketahui akan pulang ke Indonesia dari Spanyol. Dalam perjalan pulang, pasien juga juga sempat transit di Dubai dan Uni Emirat Arab.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Semarang, Agoes Oerip Poerwoko mengatakan, pasien tersebut mengalami gejela klinis seperti demam, batuk dan sesak nafas. Selain itu, pasien tersebut juga diketahui pernah ke luar negeri.
"Ya memang ada satu pasien yang sebelumnya diduga terinveksi virus corona meninggal dunia. Namun, bukan karena virus corona tapi karena disebabkan gangguan nafas berat," jelasnya di RS Kariadi Semarang, Rabu (26/2/2020).
Ia mengatakan, pasien tersebut tiba di Indonesia pada 12 Febuari 2020 dan mulai menjalani perawatan pada 17 Febuari 2020. Sedangkan, proses isolasi pasien mulai sejak 19 Febuari 2020.
Baca Juga: Seluruh Sekolah di Hokkaido Jepang Ditutup karena Corona
Namun, ia mengakui bahwa hasil lab Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Litbangkes) diketahui satu hari setelah pasien dimakamkan.
"Selang satu hari pasien tersebut dimakamkan, uji lab dari Litbangkes keluar dan pasien dinyatakan tidak terinveksi virus corona," katanya.
RS Kariadi sejak Januari 2020 sudah menangani pasien yang diduga terinveksi Virus Corona sebanyak 23 pasien. Dari 23 pasen tersebut, 22 diantaranya sudah dinyatakan tidak terinveksi Virus Corona. Saat ini tinggal satu pasian yang masih menjalani uji lab terinveksi tidaknya pasien tersebut.
"Saat ini tinggal satu pasien dari total 23 pasien yang sempat diduga teriveksi virus corona," paparnya.
Untuk diketahui, selama Januari 2020 RS Kariadi merawat 23 pasien yang diduga terinveks Virus Corona. Sejumlah 10 pasien merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) yang merujuk pada gejala klinis dan 13 pasien merupakan orang dalam pemantauan (ODP).
Baca Juga: Bukan Virus Corona, Indonesia Dilanda Virus Jiwasraya
Kontributor : Dafi Yusuf