Suara.com - Kementerian Kesehatan menerjunkan tim yang berbeda untuk mengevakuasi 188 WNI ABK di kapal pesiar World Dream dari tim yang membawa WNI dari Wuhan beberapa waktu lalu. Evakuasi kali ini lebih ketat ketimbang sebelumnya.
Kepala Pusat Krisis Kemenkes Budi Sylvana mengungkap, jika pada saat observasi WNI Wuhan di Natuna mereka hanya menerjunkan 24 dokter ahli. Untuk WNI di kapal World Dream mereka menerjunkan 39 dokter ahli.
"Dokter dari multi disiplin ilmu, ada dokter spesialis paru, spesialis anestesi, spesialis penyakit dalam, spesialis jiwa, spesialis jantung, psikologi, sanetarian, intemelogi, kesehatan lingkungan, fus sekuriti. total 39 tim ahli kita," kata Budi usai melepas tim observasi di Kolinlamil, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2020).
Tim dokter itu berasal dari beberapa rumah sakit rujukan utama di Indonesia seperti RS Cipto Mangunkusumo, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RSPI, dan RSPAD Gatot Soebroto.
Baca Juga: Hari Ini WNI dari Kapal World Dream Mulai Dievakuasi ke Pulau Sebaru
"Dinamikanya kan berkembang terus, dan kita tidak ingin ada kecolongan sehingga kita terus meningkatkan kewaspadaan, standarnya terus dinaikkan," katanya menjelaskan.
Tim dokter ahli tersebut akan bertugas selama 14 hari di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta. Mereka akan membuat sebuah bangunan bekas cottage di pulau tak berpenghuni tersebut sebagai rumah sakit mini.
"Kita siapkan RS disana, mini hospital. Standar IGD kt buka disana. Kita juga siapkan ICU di sana, pelayanan kesehatan dari ahli," ucapnya.
Selain itu, tim kesehatan juga akan mengawasi dampak lingkungan agar proses observasi tidak merusak lingkungan di sekitar Pulau Sebaru.
Untuk persedian masker dan alat kesehatan, Budi memastikan seluruh kebutuhan di Pulau Sebaru sudah siap hingga 14 hari ke depan.
Baca Juga: Evakuasi WNI dari Kapal World Dream ke Pulau Sebaru Dimulai Hari Ini
"Masker cukup banyak, APD lengkap, kemudian juga siapkan sarung tangan karena setiap pegangan dengan lost kontak itu harus berganti terus," imbuhnya.