Suara.com - Ratusan ribu buruh dikabarkan akan gelar aksi menolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja di Gedung DPR RI, 23 Maret 2020. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sempat meminta kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD agar tidak ada kekerasan yang dilakukan aparat keamanan ketika menjaga aksi tersebut.
Hal itu disampaikan Said usai menghadiri rapat koordinasi khusus (rakorsus) soal Omnibus Law UU Ciptaker dengan Mahfud MD. Ia memberikan masukan kepada Mahfud agar pengamanan yang dilakukan aparat TNI/Polri nanti dilaksanakan seusai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.
"Kami juga tidak ingin kekerasan kemudian didapatkan oleh kawan-kawan buruh yang tidak setuju dengan Omnibus Law RUU Ciptaker melakukan aksi-aksi," kata Said di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).
Said menyebut kalau Mahfud menerima masukannya tersebut. Kata ia, Mahfud meyakini apabila pada penyelenggaraannya nanti, aparat Polri/TNI akan bekerja sesuai dengan SOP yang berlaku.
Baca Juga: Buruh Demo Lagi Protes Omnibus Law Cilaka 23 Maret 2020
"Beliau menyampaikan tentu Polri dan TNI ada SOP-nya. Nah kalau ada SOPnya nanti akan ditekankan hindari untuk lakukan kekerasan-kekerasan itu," ujarnya.
Berbicara soal aksi unjuk rasa tersebut, Said mengatakan bahwa seluruh buruh di Indonesia akan turun ke jalan pada hari yang sama untuk menyampaikan aspirasinya. Melibatkan sejumlah serikat buruh, Said menyebut akan ada 50 hingga 100 ribu buruh yang ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa.
Said menerangkan bahwa aksi unjuk rasa tersebut akan melibatkan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI). Dari gabungan serikat buruh itu, Said memperkirakan akan ada ratusan ribu buruh yang turun ke jalan untuk menggelar aksi.
"Ya bisa 50 sampe 100 ribu (orang) kalau sudah gabungan," tuturnya.
Baca Juga: Menaker Terima Usulan Serikat Buruh Soal RUU Cipta Kerja