Suara.com - Peluru nyasar merusak serta menembus kaca dan mengagetkan sejumlah pegawai yang tengah beraktivitas di gedung Rektorat Universitas Negeri Padang (UNP) pada Selasa (25/2) sekitar pukul 11.30 WIB.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri di Padang mengatakan, peristiwa seperti ini sudah empat kali terjadi dan tentu meninggalkan beban psikologis bagi pegawai kampus.
Ia mengatakan memang tak ada korban jiwa dari kasus ini namun seluruh karyawan yang ada di sini mengalami trauma akibat kejadian tersebut dan menimbulkan beban psikologis bagi pegawai kampus
Ia meminta Danrem 032 Wirabraja dalam hal ini mengevaluasi keberadaan lapangan tembak yang ada di kawasan Lapai yang berada di dekat kampus tersebut.
Baca Juga: Oknum Dosen Diduga Cabuli Mahasiswi, Rektor UNP: Terbukti Bakal Dipecat
"Apakah lapangan itu dievaluasi sedemikian rupa atau memang ditutup," kata dia seperti dilansir Antara, Selasa (25/2/2020).
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan kejadian peluru nyasar memang terjadi di gedung LP2M lantai tiga Kasubag Data dan Informasi UNP Padang.
Ia mengatakan dari keterangan saksi mendengar suara letusan tembakan senjata tiga kali dan suara tembakan terakhir datang dari arah Masjid Al Azhar UNP dan masuk ke ruangan.
Sebuah proyektil peluru terlihat di lantai tepat berada di depan meja dan kursi saksi.
Petugas kepolisian datang ke lokasi pukul 13.10 WIB, tim Identifikasi Polresta Padang Brika Doni Kurniawan melakukan olah tempat kejadian perkara peluru nyasar tersebut.
Baca Juga: Kampungnya Diserang Geng, Pria Paruh Baya Diduga Kena Peluru Nyasar Polisi
Pihaknya menemukan proyektil peluru berukuran 5,56 mm. Peluru itu langsung diserahkan Kanit Reskrim Polsek Padang Utara Iptu Safwal kepada Intel Korem 032 WBR An. Serka Supriyanto