Suara.com - Anggota Komisi V DPR Fraksi PPP Muhammad Aras mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam proses menangani banjir.
Namun, ia sekaligus mengkritik cara kerja Anies yang dianggap kurang serius. Sebab, banjir terus terjadi sejak awal Januari tahun 2020.
Menurutnya, Anies bersama Pemprov DKI Jakarta seharusnya sudah bisa bekerja melakukan langkah antisipasi sebelum terjadinya musim penghujan, yakni saat periode musim kemarau.
"Kami menilai dalam beberapa tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta terihat kurang serius dalam proses pencegahan banjir yang tiap tahun terjadi di Ibu Kota Jakarta," ujar Aras dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2020).
Baca Juga: Jakarta Masih Dihantui Banjir Susulan, Anies: Masyarakat Waspada Saja
"Seharusnya, jika mau serius, rentan waktu dari sekitar bulan April hingga Agustus itu sudah cukup untuk mempersiapkan Jakarta tidak banjir saat musim hujan datang," sambungnya.
Aras lalu menyoroti sejumlah wilayah terdampak banjir yang tidak hanya menggenangi pemukiman warga, melainkan juga akses jalan.
Ia berujar hal itu disebabkan karena kesalahan sistem drainase hingga mengakibatkan genangan air.
Aras kemudian mempertanyakan program normalisasi sungai sebagai langkah penanganan untuk menampung genangan air tersebut.
"Bagaimana dengan normalisasi dan naturalisasi sungai-sungai atau saluran-saluran air? Banjir yang terjadi saat ini kan disebabkan oleh hujan, artinya banjir lokal bukan banjir kiriman. Seharusnya, banjir seperti ini sangat bisa diantisipasi dengan sistem pencegahan banjir yang baik," ujar Aras.
Baca Juga: 375 Sekolah Kebanjiran, Anies: Belum Ditentukan Besok Libur atau Tidak
Untuk mencegah terjadinya banjir kembali, Aras meminta agar ke depan Pemprov DKI Jakarta dapat duduk bersama dengan pemerintah pusat untuk mendatangkan para ahli dalam melakukan kajian dan penelitian mengenai banjir di Ibu Kota.