Ayah mereka, Rosul (45), bekerja serabutan sehingga belum tentu berpenghasilan setiap hari.
Rosul baru bisa membawa pulang uang untuk makan sekeluarga bila mendapat orderan mencangkul dan membersihkan kebun.
Kalau tak ada ordern mencangkul atau menjadi buruh tani, tidak pula ada secuil lauk pauk maupun nasi bisa dihidangkan kepada keluarga. Sedangkan sang ibu ketiga itu, sudah lama pergi menikah dengan lelaki lain.
Meski begitu, Novri dan Jualiani kekinian masih tercatat sebagai siswa SDN Muara Tais II. Novri duduk di kelas III.
Baca Juga: Tiga Kakak Beradik Miskin Kelaparan dan Terpaksa Makan Sabun, Kini Sakit
“Jika dilihat Novri dan adik-adiknya tampak kurang gizi. Selain kurus, wajanya juga mulai tampak menguning. Namun begitu, siswa ini tampak semangat mengasuh kedua adik-adiknya,” tulis MedanMerdeka.com.
Tetangga tak jarang memberikan sumbangan kepada Nenek Soriani, yang olehnya dibelikan makanan untuk ketiga cucu. Namun, sumbangan itu tak bisa jadi tumpuan.
Warga setempat mengakui, kebiasaan ketiga bocah itu memakan sabun sudah lama dilakukan.
Mereka juga mengakui sudah beberapa kali meminta Novri melarang adik-adiknya memakan sabun.
“Kalau mencuci di sungai, adik-adiknya makan sabun. Bahkan Novri juga. Ya terpaksa karena lapar, tak ada yang bisa dimakan,” kata warga.
Baca Juga: Kelaparan, Tiga Kakak Beradik Miskin Ini Hampir Tiap Hari Makan Sabun
Sang nenek mengakui hal tersebut. Namun ia menuturkan tak bisa berbuat apa-apa lantaran tak memunyai penghasilan.