Tak Ikut Nyebur Bareng Korban Banjir, Anies Cuma Tinjau Pintu Air

Selasa, 25 Februari 2020 | 17:48 WIB
Tak Ikut Nyebur Bareng Korban Banjir, Anies Cuma Tinjau Pintu Air
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi melakukan pelepasan operasi pasar cabai merah dan bawang putih di Jakarta, Minggu (9/2/2020). [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tengah fokus menangani banjir yang terjadi di sejumlah lokasi.

Namun saat banjir terjadi di sejumlah wilayah hari ini, Selasa (25/2/2020), Anies tidak ikut merasakan banjir bersama warga ibu kota.

Sejauh pantauan Suara.com, Anies sejak pagi sudah melakukan tinjauan ke pintu air Manggarai. Pasalnya lokasi ini sempat dinyatakan siaga 1 karena tinggi muka air jauh di atas normal.

Setelah itu, Anies melanjutkan tinjauannya ke Pintu Air Karet yang juga dinyatakan berstatus siaga 1. Di sekitar lokasi ini padahal air sudah masuk hingga menggenang pemukiman warga.

Baca Juga: Saat Tinjau Banjir, Anies Balik ke Balai Kota Tinggalkan Bawahannya

Namun Anies tidak mengunjungi lokasi yang kebanjiran itu. Ia hanya memantau ketinggian pintu air sambil berkoordinasi dengan petugas di tempat.

Anies memang tak terlihat mengenakan pakaian untuk meninjau lokasi banjir seperti kejadian di awal tahun lalu. Ketika itu, ia turut menceburkan diri ke lokasi banjir mengenakan pakaian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI.

Ia juga terlihat mengenakan sepatu boot dan sarung tangan di beberapa kunjungannya. Namun kali ini ia hanya mengenakan pakaian dinas hariannya.

Setelah kunjungannya ke pintu air Karet, ia langsung menuju ke pintu air Manggarai. Sekali lagi ia hanya melakukan peninjauan tinggi muka air di pintu air yang kini berstatus siaga 2.

Sampai Selasa (25/2/2020) sore, banjir masih terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta. Terhitung sampai saat ini, 294 RW terendam air.

Baca Juga: Anies Serukan Seluruh Kantor Pemprov Jadi Lokasi Pengungsi Korban Banjir

Data ini diungkap okeh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Sejauh ini, genangan yang sampai merendam pemukiman warga disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Insaf mengatakan, ketinggian air pada daerah terdampak beragam. Paling parah berada di Kelurahan Cakung, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur yang mencapai mencapai 200 cm.

"Hingga pukul 12.00 WIB, terdapat 294 RW (terendam banjir) dengan ketinggian banjir maksimal 200 cm yang terjadi di Kelurahan Cakung," ujar Insaf kepada wartawan, Selasa (25/2/2020).

Selain itu, tinggi muka air di berbagai pintu air juga beragam. Hingga pukul 17.00 WIB, tiga pintu air tercatat berstatus siaga 1.

Salah satunya adalah pintu air Karet dengan ketinggian 608 cm. Sementara ketingguan normalnya adalah 450 cm.

Lalu pintu air Pluit dengan ketinggian air mencapai 76 cm. Padahal status normalnya adalah -50 cm.

Terakhir, pintu air Angke Hulu juga berstatus siaga 1. Ketinggiannya mencapai 312 cm, jauh lebih banyak volumenya dari status normal, yakni 150 cm.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI