Jelang Pemilu, Wapres Ma'ruf Ingatkan Jangan Ada NPWP, Nomor Piro Wani Piro

Selasa, 25 Februari 2020 | 17:05 WIB
Jelang Pemilu, Wapres Ma'ruf Ingatkan Jangan Ada NPWP, Nomor Piro Wani Piro
Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada acara peluncuran Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 oleh Bawaslu di Redtop Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). [Dok. Setwapres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin berharap penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di tanah air jangan sampai dinodai oleh praktik politik uang atau money politics. Maruf menyebut istilah tersebut dengan NPWP alias nomor piro wani piro (nomor berapa, berani berapa).

Maruf menganggap, pelaksanaan pemilu di Indonesia selalu diwarnai beragam tantangan. Akan tetapi, menurutnya jangan sampai pemilu juga dibiasakan dengan praktik-praktik yang malah mencederai proses kontestasi politik yang bertujuan untuk berdemokrasi.

Hal itu disampaikan Maruf dalam sambutannya pada acara peluncuran Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 oleh Bawaslu di Redtop Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).

"Jangan sampai pemilu ini dicederai dengan seperti yang tadi dijelaskan, adanya money politics atau bahasa anak-anak bilang itu jangan ada NPWP (nomor piro wani piro)," kata Maruf.

Baca Juga: Indeks Kerawanan Pemilu 2019

Maruf juga menekankan, tidak boleh ada ujaran kebencian hingga berita-berita bohong alias hoaks di dalam penyelenggaraan pemilu. Poin berikutnya dia meminta jangan ada politisasi SARA.

"Karena dia tidak mampu bersaing secara sehat, dia mencari hal yang lain, karena tidak mancung tonjol-tonjol pipi, bersainglah secara sehat dengan apa yang kita miliki," ujarnya.

Ia pun mencontohkan sikap Nabi Yusuf sebelum menjadi menteri ekonomi di Mesir. Maruf mengemukakan, Nabi Yusuf mempromosikan kemampuan dirinya di depan warga Mesir terutama di bidang pengelolaan keuangan negara.

"Seperti waktu nabi Yusuf bersiap untuk dipilih sebagai menteri, beliau mengatakan saya jadikan lah penguasa yang bisa mengelola perbendaharaan negara karena saya bisa dipercaya untuk mengelola itu," ujarnya.

"Jadi silakan menonjolkan kemampuannya, kehebatannya untuk dipilih konstituennya," katanya.

Baca Juga: Wiranto Sebut Papua Masuk Indeks Kerawanan Pemilu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI