Suara.com - Daerah Khusus Ibukota Jakarta kembali dilanda banjir pada Selasa (25/02/2020). Polisi dari berbagai wilayah di sekitar Jakarta bersiaga melaporkan situasi terkini.
Namun, yang menarik salah seorang polisi yang melaporkan situasi di Jalan S. Parman, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat terlihat membawa seekor ular.
Dari tangkapan video yang dibagikan oleh TMC Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dermawan Karosekali, Kabag Ops Dit Lantas yang berdiri di pinggir jalan tersebut melaporkan situasi banjir di wilayah Mall Ciputra sambil memegang ular berwarna cokelat yang berukuran cukup besar.
"Dilaporkan dari Ciputra ke arah Jilambar saat ini masih terjadi genangan air dan dialihkan arus Contra-Flow dari sebelah karena kedalaman air masih ada 30-40 cm," ujarnya.
Baca Juga: Perubahan di UTBK Tahun 2020. Apa Saja?
Sontak video tersebut mengundang tanda tanya bagi sebagian besar warganet. Dalam video berdurasi 22 detik itu, terdengar suara seorang anak kecil yang menjerit karena kaget melihat ular. Warganet jadi bertanya-tanya darimana asal ular dan untuk apa fungsinya.
"Kenapa sambil bawa ular?" tanya @missHOTRODqueen.
"Kirain mau lapor banjir nemu ular, pas di-play videonya ternyata enggak. Itu ularnya ngapain pak diajak syuting?" cuit pemilik akun bernama @ellyaqul.
Selain bertanya-tanya, video polisi memegang ular tersebut juga mengundang komentar lucu dari warganet.
"Terus ularnya mau diapain pak?" cuit akun @duniavvi.
Baca Juga: Sebut Berenang Bisa Hamil, KPAI Laporkan Sitti ke Jokowi Usai Sidang Etik
"Dipegang saja sebagai properti," balas @delaaks_.
"Buat dilempar kalau ada yang lawan arah," ujar pemilik akun bernama @AdesMedium.
"Bapak ini orangtuanya Panji ya pak?" cuit @unadrenata.
"Panji sang petualang!!!" komentar @BritsJak.
Banjir besar kembali melanda Jakarta pada Selasa pagi setelah kota tersebut diguyur hujan tak henti-henti pada Senin malam sebelumnya. Beberapa titik pusat dilaporkan tergenang banjir termasuk salah satunya adalah Istana Negara. Selain itu, pusat pertokoan, jalur tol, dan kantor-kantor pemerintahan juga dikabarkan tidak dapat beroperasi untuk sementara waktu karena tergenang air dengan ketinggian yang bervariasi.