Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Tengku Zulkarnain kembali 'bernyanyi' setelah banjir melanda DKI Jakarta pada Selasa (25/02/2020). Melalui akun Twitter miliknya, ia menyindir agar presiden Indonesia Joko Widodo diganti karena beberapa permasalahan negara yang menurutnya tidak kunjung terselesaikan.
"Jabodetabek banjir yang diributkan DKI Jakarta. Ada yang bilang solusinya adalah ganti gubernur DKI Jakarta. Kalau begitu ekonomi anjlok, impor banjir, APBN defisit, hukum amburadul, koruptor kabur, korupsi menggila, harga-harga tinggi, cari duit susah. Solusinya? GANTI PRESIDEN? Enak saja lu ndro," tulisnya melalui akun Twitter pribadinya @ustadtengkuzul.
Cuitan bernada provokatif ini sontak mengundang berbagai reaksi dari warganet. Beberapa warganet membalas cuitan tersebut sambil mengeluh tentang banjir yang melanda Jakarta pada Selasa pagi tadi.
"Teman-teman saya di Tangsel dan Bekasi pada share foto mobilnya kelelep [tenggelam-red] tapi berasa yang banjir cuma Jakarta," cuit akun @noor17_az.
Baca Juga: Kemenkeu Kebanjiran, Sri Mulyani Izinkan Pegawainya Kerja dari Rumah
Sementara itu, beberapa warganet lain membandingkan presiden dengan sikap Tun Mahathir yang sudah mundur.
"Ya memang harus mundur dan berhenti jadi presiden. Masak kalah sama Malaysia. Tun Mahathir sudah mundur duluan dan tidak rakus jabatan," ujar pemilik akun Twitter dengan nama @assultanalf****.
"Ya ganti saja presidennya. Setuju," kata @TuBa*****.
Meski demikian, banyak warganet yang menuding cuitan tersebut cukup konyol. Seperti diungkapkan oleh akun bernama @Marhadi25211046. "Zul, Jakarta itu Ibu kota negara. Banjir yang berulang-ulang itu tandanya gubernurnya enggak bisa kerja. Kalau mau sama dengan Indonesia keseluruhan jauh beda lah. Zul... du*gu kau terlalu dalam."
Bukan hanya kali ini Tengku Zulkarnain melontarkan cuitan yang bernada provokatif. Nama Tengku Zulkarnain mulai jadi sorotan publik sejak kasus penistaan agama menimpa Basuki Tjahaya Purnama, mantan gubernur DKI Jakarta pada 2016 silam. Cuitan-cuitan pribadinya kerap mengundang polemik. Beberapa waktu yang lalu videonya dalam menyikapi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) juga menuai kontroversi.
Baca Juga: Warga Sindir Anies: Banjir Cuma Hari Libur? Langsung Dijawab Gak Pakai Lama