Suara.com - Warga di sekitar Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur melakukan demonstrasi hingga berujung pada pengrusakan pusat perbelanjaan atau AEON. Sumber permasalahan diduga karena banjir.
Video demo yang berujung perusakan ini tersebar luas di media sosial. Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies (RCUS) Elisa Sutanudjaja ikut menanggapi peristiwa ini.
Elisa menganggap wajar atas kemarahan dan frustasi warga kepada pihak Jakarta Garden City yang menyebabkan permukiman mereka banjir.
Namun ia tidak membenarkan perusakan yang dilakukan oknum warga.
Baca Juga: 13 Titik di Kota Tangerang Kebanjiran, Ini Lokasinya
"Sayang sekali aksi demo kampung sekitar Jakarta Garden City yang terdampak banjir, malah berubah jadi aksi perusakan," cuit Elisa melalui akun Twitter @elisa_jkt yang diunggah pada Selasa (25/2/2020).
Ia menekankan bahwa warga yang terdampak banjir karena adanya JGC justru lebih penting.
"Padahal isunya sangat penting dan kefrustasian warga kampung sangat relevan. Akhirnya karena aksi perusakan, isu penting malah tertutupi. Yang rugi nanti kampung lagi," imbuhnya.
Elisa juga menyoroti pembangunan JGC yang diklaim bebas banjir. Ia mempertanyakan Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan (SP3L) dan Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) kawasan tersebut.
"Pemprov DKI Jakarta harus cek apakah developer Jakarta Garden City minimal sudah penuhi kewajiban SP3L dan SIPPT nya? Disitu ada kewajiban terkait fasilitas manajemen air. Gak heran didemo warga kampung, maunya enak sendiri," kata Elisa.
Baca Juga: Gelar Rapat, Mahfud MD Bahas Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
Ia menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajarannya untuk membuka laporan SP3L dan SIPPT ke publik. Agar mudah diawasi dan tidak merugikan masyarakat.