Suara.com - Juru Bicara PSI Dedek Prayudi menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah gagal total dalam memimpin Jakarta. Pasalnya, diawal 2020 ini berulang kali ibukota dilanda banjir hingga banjir.
Hal itu disampaikan oleh Dedek melalui akun Twitter miliknya @uku23. Dedek geram dengan kepemimpinan Anies yang dinilai telah gagal membawa Jakarta menjadi lebih baik.
"Pak @aniesbaswedan, lihat! Anda gagal total!" kata Dedek seperti dikutip Suara.com, Selasa (25/2/2020).
Dedek mengaku ia pernah mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta harus melanjutkan program normalisasi atau naturalisasi. Sebab, kalau program tersebut tak dilakukan maka Jakarta akan tenggelam.
Baca Juga: Jakarta Dikepung Banjir, Anies Panik hingga Batalkan Semua Rapat
Namun, Pemprov DKI Jakarta tak menjalankan program tersebut. Mereka berdalih tak mampu merelokasi warga yang berada di bantaran sungai.
"Saya pernah bilang upaya normalisasi naturalisasi wajib dilakukan atau DKI tamat. Pemprov mengeluh tidak mampu merelokasi," ungkapnya.
Program unggulan Anies, yakni Rumah DP 0 Rupiah juga dianggap telah gagal. Bahkan, Dedek menyebut bila kegagalan program tersebut yang memperparah relokasi penduduk ibu kota.
"Relokasi penduduk jadi makin sulit saat program 'housing' unggulan pak Anies juga gagal, yaitu Rumah DP 0," ujarnya.
Dalam cuitannya, Dedek juga mengunggah sebuah video penampakan banjir di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur.
Baca Juga: Dapat Penghargaan Atas Aksi Heroiknya, Kodir dan Sudiro: Kami Tak Sanggup
Air banjir yang menggenangi jalanan hingga gedung perkuliahan tersebut dipenuhi sampah hingga nampak seperti lautan sampah.
Untuk diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah di Jakarta mengalami hujan dengan intensitas ekstrem.
Intensitas hujan itu di atas 150 mm per hari pada Senin (24/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020) pagi.
Selain itu, hujan intensitas ekstrem juga tercatat di Pintu Air Pulo Gadung 260 mm, Pulomas 245 mm, Manggarai 209 mm, Halim Perdanakusuma 205 mm, Sunter Timur I Kodamar 165 mm dan Setiabudi Timur 150 mm.
"Tercatat beberapa wilayah mengalami hujan ekstrem dengan curah hujan tertinggi 278 mm yang tercatat Stasiun Meteorologi Kemayoran," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab yang dihubungi di Jakarta, Selasa siang.
BMKG juga mencatat curah hujan sangat lebat dengan intensitas antara 100-150 mm per hari terjadi di waktu yang sama di sejumlah wilayah seperti Pasar Minggu dan Waduk Melati 144 mm, Arg Tomang 141 mm, Kedoya 120,6 mm, Stasiun Meteorologi Curug 119 mm.