Ternyata Ini Penyebab Cuara Ekstrem Jakarta Hingga Banjir Parah

Selasa, 25 Februari 2020 | 13:08 WIB
Ternyata Ini Penyebab Cuara Ekstrem Jakarta Hingga Banjir Parah
Pekerja melintasi genangan air di Stasiun Gondangdia, Jakarta, Selasa (25/2). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hujan deras sempat mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Selasa (25/2/2020) dini hari hingga menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melihat penyebab derasnya hujan tersebut berasal dari dua Siklon Tropis.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan dua siklon tropis itu mempengaruhi kondisi cuaca Indonesia pada 24 Februari 2020. Siklon tropis yang pertana yakni Siklon Tropis Ferdinand yang bertekanan 981 hectopascal (hpa). Sedangkan yang kedua ialah Eks Siklon Tropis Esther yang berada di Australia bagian Utara.

"Kedua Siklon Tropis ini berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa, Bali, NTB, dan NTT, serta adanya gelombang tinggi di sejumlah perairan Selatan Indonesia," kata Fachri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).

Dengan adanya dua Siklon Tropis itu maka terjadinya hujan lebat yang melanda ibu kota dan wilayah disekitarnya. Hujan yang terjadi disebutkannya berintensitas sedang hingga lebat dengan durasi yang cukup lama sehingga banjir pun tidak bisa dihindari.

Baca Juga: BMKG: Jakarta Banjir setelah Diguyur Hujan Ekstrem

"Hal ini berdampak pada terjadinya genangan serta banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta seperti Kemayoran, Pulo Gadung, Pulomas, Manggarai, Halim, Sunter, dan sebagainya," pungkasnya.

Untuk diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah di Jakarta mengalami hujan dengan intensitas ekstrem. Intensitas hujan itu di atas 150 mm per hari pada Senin (24/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020) pagi.

Selain itu, hujan intensitas ekstrem juga tercatat di Pintu Air Pulo Gadung 260 mm, Pulomas 245 mm, Manggarai 209 mm, Halim Perdanakusuma 205 mm, Sunter Timur I Kodamar 165 mm dan Setiabudi Timur 150 mm.

"Tercatat beberapa wilayah mengalami hujan ekstrem dengan curah hujan tertinggi 278 mm yang tercatat Stasiun Meteorologi Kemayoran," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab yang dihubungi di Jakarta, Selasa siang.

BMKG juga mencatat curah hujan sangat lebat dengan intensitas antara 100-150 mm per hari terjadi di waktu yang sama di sejumlah wilayah seperti Pasar Minggu dan Waduk Melati 144 mm, Arg Tomang 141 mm, Kedoya 120,6 mm, Stasiun Meteorologi Curug 119 mm.

Baca Juga: Jarang Kebanjiran, Kantor BMKG Pusat Kini Tergenang Air

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI