Warga Bekasi Batal ke Kantor karena Jakarta Banjir dan Lumpuh

Selasa, 25 Februari 2020 | 11:12 WIB
Warga Bekasi Batal ke Kantor karena Jakarta Banjir dan Lumpuh
Ratusan penumpang KRL Commuter Line unjukrasa di Stasiun Bekasi, Kamis (17/4). [Antara/Paramayuda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah warga Bekasi, Jawa Barat memutuskan tak jadi ke kantor karena Jakarta banjir. Hujan yang mengguyur sejak Selasa (25/2/2020) merendam sejumlah ruas jalan tol di Jabodetabek.

Salah satu pegawai negeri sipil (PNS) di Istana Kepresidenan, Nita mengaku tidak melanjutkan perjalanan menuju Istana lantaran sejumlah ruas jalan terendam banjir. Ia menuturkan sudah berangkat dari kediamannya di kawasan Tambun sejak pukul 05.45 WIB.

Namun hingga pukul 07.30 WIB perjalannya tersendat dan memutuskan untuk kembali kerumah.

"Saya balik arah ini, dari Grand Wisata jam 05.45, keluar Tol Bekasi Barat, nyari jalan ke kantor, akhirnya balik ke Grand Wisata lagi," ujar Nita saat dihubungi wartawan, Selasa (25/2/2020).

Baca Juga: BMKG: Jakarta Banjir setelah Diguyur Hujan Ekstrem

Tak hanya itu, Nita menuturkan sejumlah pengendara mobil juga tampak yang ada di dekat pintu keluar tol juga banyak yang memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanannya ke kantor.

"Kalau yang dekat pintu keluar tol pada balik kanan," kata dia.

Hal yang senada juga dikatakan Novia, warga Perumahan Taman Wisma Asri Bekasi juga memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju kantor di kawasan Jalan MH Thamrin.

"Lewat tol takut banjir dan pasti macet. Jadi izin dulu sementara karena banjir di mana-mana," kata Novia.

Jakarta Banjir setelah Diguyur Hujan Ekstrem

Baca Juga: 6 Meme Banjir Jakarta, Kocak Tapi Bikin Prihatin

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah di Jakarta mengalami hujan dengan intensitas ekstrem. Intensitas hujan itu di atas 150 mm per hari pada Senin (24/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020) pagi.

Selain itu, hujan intensitas ekstrem juga tercatat di Pintu Air Pulo Gadung 260 mm, Pulomas 245 mm, Manggarai 209 mm, Halim Perdanakusuma 205 mm, Sunter Timur I Kodamar 165 mm dan Setiabudi Timur 150 mm.

"Tercatat beberapa wilayah mengalami hujan ekstrem dengan curah hujan tertinggi 278 mm yang tercatat Stasiun Meteorologi Kemayoran," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab yang dihubungi di Jakarta, Selasa siang.

BMKG juga mencatat curah hujan sangat lebat dengan intensitas antara 100-150 mm per hari terjadi di waktu yang sama di sejumlah wilayah seperti Pasar Minggu dan Waduk Melati 144 mm, Arg Tomang 141 mm, Kedoya 120,6 mm, Stasiun Meteorologi Curug 119 mm.

Hujan lebat juga tercatat di Pompa Cideng dan Karet masing-masing 115 mm, Istana 112 mm, Pakubuwono 110 mm, Teluk Gong 108 mm, Stageof Tangerang 107,8 mm dan Sunter Hulu 105 mm.

Sementara sejumlah wilayah lainnya mengalami hujan intensitas ringan, sedang hingga lebat yang juga terjadi tanpa henti sejak Selasa dinihari hingga pagi.

Akibat hujan yang terus menerus mengguyur tersebut, sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya banjir dan jalan tergenang sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.

Menurut Fachri, kondisi cuaca tersebut disebabkan aliran massa udara yang bertiup di atas wilayah Indonesia banyak mengandung uap air.

Selain itu juga terdapat daerah pertemuan angin. Kedua fenomena ini ditambah dengan keberadaan siklon tropis Esther dan siklon tropis Ferdinand berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI